Skip to main content

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP


Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan. 

Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki.

Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar juga begitu berpengaruh dalam upaya perbaikan kualitas emosi diri. Saya yang memiliki kepribadian yang keras, butuh proses belajar yang sungguh-sungguh agar bisa menjadi "sosok" orang tua yang lemah lembut. 

Kata-kata dan kalimat yang ditulis oleh Ibu Retno Hening begitu mengena dalam hati saya. Sempat beberapa kali saya menangis terharu dibuatnya. Menjadi orang tua yang bijak sangatlah tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa di upayakan. Karena semua tingkah laku sebagai orang tua semua demi anak. Jangan sampai anak meniru hal-hal yang tidak baik dari sikap dan sifat orang tua. Saya pun juga ingin anak-anak saya menjadi lebih baik dari saya. Sehingga saya harus jadi orang yang baik dulu! Hal ini supaya anak-anak saya mendapat role model yang baik pula. 

Beberapa kalimat yang begitu "adem" dibaca dan diresapi dari Ibu Retno Hening yang membuat saya "mikir" dan berusaha terus untuk menjadi orang baik dan lemah lembut, antara lain :

"Meskipun ada kesedihan dan kekecewaan sebelum bayangan (mimpi) itu terwujud. Saya tetap percaya, setiap kesulitan dan kesedihan yang dialami selalu disertai dengan kemudahan dan kebahagiaan. Saya yakin jika Allah menghendaki, segala yang hilang akan digantikan dengan yang lebih baik."

"Setiap pilihan yang diambil seorang ibu pastinya sudah dipikirkan baik-baik dan sudah adala alasan yang kuat. Tidak ada seorang ibu pun yang mengharapkan keburukan untuk anaknya. satu yang jelas, semua untuk kebaikan anak."

"Sebelum mengajarkan kebaikan kepada anak-anak, kita harus menjadi baik dulu, sebelum mengajarkan kesabaran kepada anak-anak, kita harus sabar dulu. Anak-anak lebih cepat meniru apa yang dia lihat daripada apa yang diajarkan."

"Kita tidak bisa mengendalikan apa yang akan dikatakan orang lain kepada kita, tetapi kita bisa mengendalikan sikap kita terhadap kata-kata itu." 

Sekali lagi saya bersyukur dengan adanya game level 5 di kelas bunda sayang ini, dan juga berterima kasih pada Ibu Retno Hening yang menulis buku Happy Little Soul, begiatu banyak energi positif yang ditularkan kepada pembaca. Alhamdulilah. 


#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*For Things To Change, I Must Change First*

Comments

Popular posts from this blog

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...