Skip to main content

#91 Melatih Kemandirian Day 6



Bunda Sayang Game Level 2 "Melatih Kemandirian"

Ibu Profesional (IIP)
Senin, 6 Maret 2017 pukul 08.00 WIB saya bersiap-siap untuk kembali ke rumah mertua. Namun sebelumnya ada beberapa agenda yang perlu saya lakukan terlebih dahulu. Dimulai dari mengirim paket ke kantor pos. Kakak perempuan saya meminta tolong saya untuk mengirimkan bahan seragam acara pernikahannya. Paket di kirimkan untuk tante (adik ayah) yang ada di Bandung dan Malang. Lalu, saya mampir ke pasar dan membeli bahan untuk saya masak di rumah saya sendiri. Searah dengan jalan ke rumah saya, saya mampir ke kantor PDAM untuk membayar tagihan air bulan Maret. 

Sesampai di rumah saya bersiap-siap untuk memasak menu makan siang saya. Kali ini saya membuat ayam goreng crispy. Seperti biasa bermodalkan aplikasi Cookpad yang ada di Hape android saya, saya mencoba melatih kemandirian untuk bisa memasak. Sekitar hampir satu setengah jam saya berkutat di dapur dan lanjut makan siang.



 

Pukul 13.00 WIB, saya beristirahat untuk sholat dzuhur. Rasa kantuk begitu tak tertahankan, akhirnya saya pun tidur siang. Saya bangun sekitar pukul 15.00 WIB pas saat adzan ashar. Saya segera bangun dan sholat. Saya melihat dari jendela, awan di luar begitu mendung. Akhirnya saya memutuskan untuk mencuci pakaian terlebih dahulu, dan saya jemur di teras belakang. Sempat hujan gerimis sebentar sekitar 15 menit. Saya pun bersiap-siap untuk kembali ke rumah mertua pukul 16.00 WIB. Sesampai di rumah mertua, saya melihat handphone saya berdering. Ternyata ada panggilan masuk dari suami. Kami pun mengobrol dan bertukar cerita kegiatan hari kemarin dan hari ini. 
 
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
 

Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...