Skip to main content

BUNDA SALIHAH REVIEW IDENTIFIKASI MASALAH

Pada materi Review kali ini saya "berjodoh" dengan Mbak Virni. Mbak Virni ini dari IP Bekasi.. setelah kami ngobrol by phone, ternyata kami memiliki banyak kesamaan.. Khususnya kegalauan dalam menjalani rutinitas sebagai Ibu Rumah Tangga yang memiliki anak yang masih balita. 

Berikut adalah Problem Statement dari Mbak Virni.



Untuk sedikit membantu Mbak Virni menyelesaikan masalahnya. Disini saya siap menjadi teman bercerita dan berproses bersama selama kelas Bunda Salihah berlangsung. Sebelumnya mungkin beberapa saran atau masukan yang bisa saya berikan kepada Mbak Virni menanggapi permasalahan yang sedang dihadapi adalah sebagai berikut : 

Sepengalaman saya belajar menempa diri menjadi Pengajar Muda Indonesia Mengajar dalam menghadapi suatu persoalan hidup baik dengan diri sendiri atau pun orang lain, mindset awal yang perlu dibentuk adalah MENGELOLA EKSPEKTASI. 

Terkadang kekecewaan yang sedang dihadapi merupakan hasil ekspektasi yang terlalu tinggi, yang dimana kenyataan atau effort yang diberikan belum maksimal dilakukan. Sehingga hasilnya pun meleset atau tidak sesuai perkiraan. 

Untuk itu perlu menyelipkan rasa humor. ketika ekspektasi tidak berjalan seperti harapan, maka bisa dengan mudah menertawakan atau menganggapnya sebagai hal sepele. Ini penting agar tidak merasa kecewa berlebihan.

Memaafkan diri sendiri. Ketika ekspektasi tak berjalan seperti harapan terutama karena kesalahan diri sendiri, cobalah belajar memaafkan. Anggap bahwa wajar jika manusia melakukan kesalahan yang tidak disengaja. Dengan demikian, maka seseorang bisa lebih mudah menerima realita tanpa memaksakan terwujudnya ekspektasi.

Belajar bersabar. Prakteknya memang tidak semudah diucapkan, namun mari kita saling mengingatkan untuk tetap bersabar mendampingi tumbuh kembang buah hati.

Cari sisi positif. Bayangkan jika realita yang terjadi jauh lebih buruk maka tentu situasinya akan lebih runyam. Dengan demikian, kita lebih mudah mensyukuri situasi yang terjadi.

Kegagalan jadi peluang baru. Kegagalan itu adalah bagian dari skenario besar yang membawa Anda ke situasi jauh lebih baik. 

Berpikir dengan fleksibel. Semakin fleksibel cara berpikir seseorang, maka mengelola ekspektasi adalah hal yang dengan mudah bisa diwujudkan. Jadi, pastikan untuk bisa mengadaptasi pola pikir yang fleksibel. Artinya, ketika situasi berjalan tak sesuai rencana maka langsung alihkan pola pikir secara fleksibel pada plan atau situasi lain.

Coba dulu untuk membuat konten edukatif dan dishare di media sosial yang kita miliki. Mencoba hal baru dengan menjadi konten kreator dapat membuka pemikiran baru dan berbagi ilmu serta pengalaman dengan orang lain. 

Saya sendiri sudah membuktikan tenyata nyambi menjadi konten kreator disela kesibukan dan aktivitas sebagai Ibu rumah tangga itu menyenangkan dan bisa menambah teman baru serta sarana fun menambah sistem imun dikala pandemi :) 


#ibupembaharu

#bundasalihah

#darirumahuntukdunia

#hexagoncity

#institutibuprofesional

#semestaberkaryauntukindonesia 

Comments

Popular posts from this blog

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#12 XYnergy Project

XYnergy Project is a series of independent social activities which aim to give leadership training on children in order to support the UNITED NATIONS programme in the field of MGDs gender equality.  Youth Education and Leadership Trainning " Build Imagination to Create Innovation" And here we are the comittee XYnergy Project (Syamsul Biki, Mustika Amalia Wardaty, Rizki Widya Wira Pratama, Khoirina Noor Anindya dan Yevi Yusnanda). We got a chance to broadcast on KR Radio Yogyakarta. Do you want to know about us?  check this video! XYnergy Project  

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...