Skip to main content

#18 Exchange with AIESEC (part 2)


Untuk menjadi EP AIESEC UGM ada beberapa tahap yang harus saya lalui. Diantaranya :

1. Saya mengisi Formulir dan melengkapi persyaratan administrative (motivation letter, CV, Pas photo, surat izin dari Orang tua dan membayar fee pendaftaran).

2. FGD (Forum Group Discussion)... Dalam proses FGD kami para calon EP dibentuk menjadi beberapa grup terdiri dari 6-7 tiap grupnya. Kami diberikan contoh suatu kasus dan mendiskusikannya dengan berbahasa Inggris dalam menyelesaikan kasus tersebut bersamaan waktu yang terbatas.

3. Setelah pengumuman seleksi FGD, calon EP yang lolos masuk ke tahap interview alias wawancara dengan LC (Local Comittee). Dengan diajukan beberapa pertanyaan tentang kepribadian, pengalaman, contoh kasus, dan bakat minat kebudayaan.

4. If you can make it through all three stages of the above then you are entitled to be the real EP! Congratulation. But......jalan masih panjang sob. Berhasil melalui tahap administratif, FGD dan interview perjuangan berlanjut pada raising data kedalam sistem pusat www.myaiesec.net . Raising adalah mengisi data pribadi dan pilihan project yang akan kita pilih nantinya di website resmi milik AIESEC. Pastikan dalam proses raising tidak ada perubahan data yang dimasukkan kedalam sistem! Hal ini untuk menghindari perubahan nomer TN kita sebagai EP. Di tahap ini kita akan mendapat TN ID (nomor tanda member/EP di AIESEC) TN ID digunakan untuk mendaftarkan diri dalam memilih project dan negara yang kita inginkan yang termasuk dalam keluarga besar AIESEC diseluruh dunia. 

5. Matching merupakan tahapan memilih project dan negara tujuan kita #GoExchange setelah raising. Matching ini-lah yang dapat saya katakan perjuangan seorang EP yang sebenarnya. Karena kemampuan kita benar-benar diuji. Bagaimana strategi kita dalam mencari project, berkomunikasi dengan teman-teman dari luar negeri, bagaimana kita meyakinkan mereka untuk berkenan memberikan kesempatan online interview kepada kita dan membuat mereka percaya bahwa kita lah EP yang "pantas" untuk mereka pilih.

6. Next stage is Realizing guys! One step closser go to abroad gitu lhoooch (^o^)v 
Saatnya ngurus paspor, visa, tiket pesawat, proposal sponsorship, packing, browsing tentang negara tujuan, mempersiapkan hal-hal apa saja selama project berlangsung, hal-hal yang penting untuk dibawa, dipelajari dan dilarang di negara tujuan etc. bla..bla..bla..

(to be continue)


Comments

Popular posts from this blog

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#12 XYnergy Project

XYnergy Project is a series of independent social activities which aim to give leadership training on children in order to support the UNITED NATIONS programme in the field of MGDs gender equality.  Youth Education and Leadership Trainning " Build Imagination to Create Innovation" And here we are the comittee XYnergy Project (Syamsul Biki, Mustika Amalia Wardaty, Rizki Widya Wira Pratama, Khoirina Noor Anindya dan Yevi Yusnanda). We got a chance to broadcast on KR Radio Yogyakarta. Do you want to know about us?  check this video! XYnergy Project  

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...