Review Diskusi
KELOMPOK 9 : SUPER NINE
TEMA : PUBERTAS SALAH SATU PROSES DALAM FITAH SEKSUALITAS
Tantangan - tantangan yang dihadapi dalam Masa Pubertas
Pendidikan Seksual Perspektif Islam
By Ustadzh Herlini Amran
Orangtua
manapun tentu selalu menginginkan anaknya menjadi anak yang baik. Anak
adalah generasi yang diciptakan untuk kehidupan masa depan.
Sepantasnyalah orangtua memberikan bekal berupa pendidikan yang
menyeluruh, termasuk pendidikan seksual. Orangtua dituntut memiliki
kepekaan, keterampilan, dan pemahaman agar mampu memberi informasi dalam
porsi tertentu, yang justru tidak membuat anak semakin bingung atau
penasaran.
Orangtua adalah pihak yang paling bertanggung jawab
terhadap anak dalam masalah pendidikan, termasuk pendidikan seks. Jadi,
dalam hal ini, sesungguhnya tidak mutlak diperlukan adanya kurikulum
khusus tentang pendidikan seksual di sekolah-sekolah.
Di antara pokok-pokok pendidikan seks yang bersifat praktis, yang perlu diterapkan dan diajarkan kepada anak adalah:
Rasa
malu harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Jangan biasakan
anak-anak, walau masih kecil, bertelanjang di depan orang lain; misalnya
ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan sebagainya.
Membiasakan anak perempuan sejak kecil berbusana Muslimah menutup aurat
juga penting untuk menanamkan rasa malu sekaligus mengajari anak tentang
auratnya.
Secara
fisik maupun psikis, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan
mendasar. Perbedaan tersebut telah diciptakan sedemikian rupa oleh
Allah. Adanya perbedaan ini bukan untuk saling merendahkan, namun
semata-mata karena fungsi yang berbeda yang kelak akan diperankannya.
Mengingat perbedaan tersebut, Islam telah memberikan tuntunan agar
masing-masing fitrah yang telah ada tetap terjaga. Islam menghendaki
agar laki-laki memiliki kepribadian maskulin, dan perempuan memiliki
kepribadian feminin. Islam tidak menghendaki wanita menyerupai
laki-laki, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, harus dibiasakan dari
kecil anak-anak berpakaian sesuai dengan jenis kelaminnya.
Mereka juga harus diperlakukan sesuai dengan jenis kelaminnya. Ibnu Abbas ra. berkata:
Rasulullah saw. melaknat laki-laki yang berlagak wanita dan wanita yang berlagak meniru laki-laki. (HR al-Bukhari).
Usia
antara 7-10 tahun merupakan usia saat anak mengalami perkembangan yang
pesat. Anak mulai melakukan eksplorasi ke dunia luar. Anak tidak hanya
berpikir tentang dirinya, tetapi juga mengenai sesuatu yang ada di luar
dirinya. Pemisahan tempat tidur merupakan upaya untuk menanamkan
kesadaran pada anak tentang eksistensi dirinya. Jika pemisahan tempat
tidur tersebut terjadi antara dirinya dan orangtuanya, setidaknya anak
telah dilatih untuk berani mandiri. Anak juga dicoba untuk belajar
melepaskan perilaku lekatnya (attachment behavior) dengan orangtuanya.
Jika pemisahan tempat tidur dilakukan terhadap anak dengan saudaranya
yang berbeda jenis kelamin, secara langsung ia telah ditumbuhkan
kesadarannya tentang eksistensi perbedaan jenis kelamin.
Tiga
ketentuan waktu yang tidak diperbolehkan anak-anak untuk memasuki
ruangan (kamar) orang dewasa kecuali meminta izin terlebih dulu adalah:
sebelum shalat subuh, tengah hari, dan setelah shalat isya. Aturan ini
ditetapkan mengingat di antara ketiga waktu tersebut merupakan waktu
aurat, yakni waktu ketika badan atau aurat orang dewasa banyak terbuka
(Lihat: QS al-Ahzab [33]: 13). Jika pendidikan semacam ini ditanamkan
pada anak maka ia akan menjadi anak yang memiliki rasa sopan-santun dan
etika yang luhur.
Mengajari
anak untuk menjaga kebersihan alat kelamin selain agar bersih dan sehat
sekaligus juga mengajari anak tentang najis. Anak juga harus dibiasakan
untuk buang air pada tempatnya (toilet training). Dengan cara ini akan
terbentuk pada diri anak sikap hati-hati, mandiri, mencintai kebersihan,
mampu menguasai diri, disiplin, dan sikap moral yang memperhatikan
tentang etika sopan santun dalam melakukan hajat.
Tidak
semua perempuan berhak dinikahi oleh seorang laki-laki. Siapa saja
perempuan yang diharamkan dan yang dihalalkan telah ditentukan oleh
syariat Islam. Ketentuan ini harus diberikan pada anak agar ditaati.
Dengan memahami kedudukan perempuan yang menjadi mahram, diupayakan agar
anak mampu menjaga pergaulan sehari-harinya dengan selain wanita yang
bukan mahram-nya. Inilah salah satu bagian terpenting dikenalkannya
kedudukan orang-orang yang haram dinikahi dalam pendidikan seks anak.
Dengan demikian dapat diketahui dengan tegas bahwa Islam mengharamkan
incest, yaitu pernikahan yang dilakukan antar saudara kandung atau
mahram-nya. Siapa saja mahram tersebut, Allah Swt telah menjelaskannya
dalam surat an-Nisa’ (4) ayat 22-23.
Telah
menjadi fitrah bagi setiap manusia untuk tertarik dengan lawan
jenisnya. Namun, jika fitrah tersebut dibiarkan bebas lepas tanpa
kendali, justru hanya akan merusak kehidupan manusia itu sendiri. Begitu
pula dengan mata yang dibiarkan melihat gambar-gambar atau film yang
mengandung unsur pornografi. Karena itu, jauhkan anak-anak dari gambar,
film, atau bacaan yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi.
Ikhtilât
adalah bercampur-baurnya laki-laki dan perempuan bukan mahram tanpa
adanya keperluan yang diboleh-kan oleh syariat Islam. Perbuatan semacam
ini pada masa sekarang sudah dinggap biasa. Mereka bebas mengumbar
pandangan, saling berdekatan dan bersentuhan; seolah tidak ada lagi
batas yang ditentukan syariah guna mengatur interaksi di antara mereka.
Ikhtilât dilarang karena interaksi semacam ini bisa menjadi mengantarkan
pada perbuatan zina yang diharamkan Islam. Karena itu, jangan biasakan
anak diajak ke tempat-tempat yang di dalamnya terjadi percampuran
laki-laki dan perempuan secara bebas.
Dinamakan
khalwat jika seorang laki-laki dan wanita bukan mahram-nya berada di
suatu tempat, hanya berdua saja. Biasanya mereka memilih tempat yang
tersembunyi, yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Sebagaimana
ikhtilât, khalwat pun merupakan perantara bagi terjadinya perbuatan
zina. Anak-anak sejak kecil harus diajari untuk menghindari perbuatan
semacam ini. jika bermain, bermainlah dengan sesama jenis. Jika dengan
yang berlainan jenis, harus diingatkan untuk tidak ber-khalwat.
Berhias,
jika tidak diatur secara islami, akan menjerumuskan seseorang pada
perbuatan dosa. Berhias berarti usaha untuk memperindah atau
mempercantik diri agar bisa berpenampilan menawan. Tujuan pendidikan
seks dalam kaitannya dengan etika berhias adalah agar berhias tidak
untuk perbuatan maksiat.
Ihtilâm
adalah tanda anak laki-laki sudah mulai memasuki usia balig. Adapun
haid dialami oleh anak perempuan. Mengenalkan anak tentang ihtilâm dan
haid tidak hanya sekadar untuk bisa memahami anak dari pendekatan
fisiologis dan psikologis semata. Jika terjadi ihtilâm dan haid, Islam
telah mengatur beberapa ketentuan yang berkaitan dengan masalah
tersebut, antara lain kewajiban untuk melakukan mandi. Yang paling
penting, harus ditekankan bahwa kini mereka telah menjadi Muslim dan
Muslimah dewasa yang wajib terikat pada semua ketentuan syariah.
Artinya, mereka harus diarahkan menjadi manusia yang bertanggung jawab
atas hidupnya sebagai hamba Allah yang taat.
Kenapa seseorang mengalami pubertas?
Karena
pubertas adalah salah satu proses yang berlangsung pada masa pre aqil
baligh dan semua orang pasti melalui tahapan tahapan perkembangan itu
dalam kehidupan.
Semua manusia telah dikaruniai Allah dengan hormon hormon khusus dalam tubuh sejak lahir.
Perempuan > banyak hormon estrogen dan progesteron, sedikit testosteron
Laki laki > banyak hormon testosteron, sedikit estrogen
Ketika
beranjak dari masa kanak kanak (awah 8 thn) ke masa pre aqil baligh (9 –
10 tahun keatas) ada satu kelenjar yang namanya pituitary (kelenjar
yang ada diotak) yang tugasnya mengatur hormon hormon tadi untuk
bekerja. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan yang cukup
cepat pada tubuh dan jiwa kita, yang menandakan bahwa kita sudah
memasuki masa puber.
Usia berapa seseorang mulai pubertas?
Umumnya
anak perempuan puber lebih awal dari pada anak laki laki, yaitu sekitar
usia 8 – 15 tahun, sedangkan anak laki laki sekitar usia 10 – 16
tahun
Diantara beberapa penyebab pubertas antara lain: faktor
keturunan, baik buruknya gizi, dan rangsangan rangsangan yang diperoleh
dari tontonan ataupun bacaan bacaan.
Apa sih tanda tanda pubertas?
Puber ditandai dengan adanya perubahan yang terjadi pada tubuh juga jiwa.
Anak
laki laki > masa puber ditandai dengan mulai berfungsinya organ
reproduksi dalam memproduksi sperma, yang ditandai dengan mimpi basah.
Anak perempuan > ditandai dengan mengalami proses yang disebut dengan menstruasi.
PERIODE YANG TERJADI PADA MASA PUBERTAS :
Periode Depresi :
Periode ini biasanya akan berlangsung sekitar seminggu atau lebih, namun apabila depresi sudah terasa tidak wajar lagi (terjadi sampai berlarut-larut) mungkin ini disebabkan karena kecemasan atau kesulitan emosional. Biasanya anak yang mempunyai sifat tertutup (introvert) cenderung mengalami depresi yang lebih lama bila dibandingkan dengan anak yang mempunyai sifat terbuka (extrovert), karena anak introvert tidak bisa mengungkapkan apa sebenarnya yang menjadi akar dari kecemasan serta kesulitan emosionalnya itu kepada orang lain.
Periode Kecemasan :
Pada periode ini Remaja seringkali bersikap tidak biasa, seperti : cepat tersinggung, sangat agresif, suka menggerutu dan kasar atau kadang yang terjadi justru kebalikannya : bersikap kekanakan serta sangat tergantung kepada Orangtuanya.
Periode Kerewelan :
Umumnya periode ini ditemukan pada Remaja Putri, misalnya dalam hal memilih pakaian, ataupun memilih makanan. Pada periode ini kaum Remaja Putri ada yang melakukan “diet ketat” untuk menjaga keindahan tubuh dan penampilannya, tapi ada juga yang justru melakukan sebaliknya yaitu lebih rakus dan tidak perduli pada penampilan.
Periode Pembangkangan :
Seringkali Remaja seakan menjadi tidak patuh kepada apa yang menjadi aturan Orangtuanya. Sepanjang tidak melanggar norma Agama, Kesusilaan dan juga tidak membahayakan bagi keselamatan serta kesehatan dirinya, Orangtua sebaiknya bisa bertindak lebih bijak untuk memberi kesempatan kepada Remaja agar ia dapat mengambil keputusan sendiri serta bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan. Hal ini selain dapat menambah rasa percaya diri Remaja tersebut sekaligus juga bisa menghindari timbulnya pertengkaran (konflik) yang berkepanjangan antara Orangtua dengan Anak.
Periode Ingin Tampil Beda :
Kebanyakan para Remaja mengalami periode ini, antara lain bisa terlihat dari caranya berpakaian, bergaya, berbahasa dan masih banyak lagi.
Sepanjang yang dilakukannya tidak bertentangan dengan norma Agama, Kesusilaan serta tidak membahayakan bagi diri Remaja tersebut, sebaiknya Orangtua tidak perlu merasa cemas. Mereka melakukan hal ini hanya karena sedang dalam tahap mencari identitas diri, dan ingin diterima dengan baik sebagai anggota kelompoknya.
Seiring dengan bertambahnya usia, perlahan-lahan semua itu akan hilang dengan sendirinya
CARA MENANGGULANGI MASALAH REMAJA PUBERTAS :
Orangtua sebaiknya jangan membahas suatu masalah dengan cara sikap seolah sedang menginterogasi atau mendoktrin, karena hal ini akan membuat Remaja tersebut semakin takut untuk mengemukakan apa yang sedang dirasakannya dan itu akan mengakibatkan semakin jauhnya jarak antara Orangtua dengan Anak.
Sebaiknya ajaklah Remaja tersebut untuk berbicara dari hati ke hati dan dalam suasana yang santai, bahkan tak ada salahnya apabila dalam pembicaraan tersebut sesekali diselingi juga dengan gurauan ringan.
Ciptakanlah suasana demokratis dalam rumah tangga, dimana semua anggota keluarga bisa mengemukakan pendapatnya, tanpa harus merasa malu apalagi takut dengan anggota keluarga lainnya, terutama kepada Orangtua.
Biasakanlah dalam keluarga untuk saling menghargai serta menghormati pendapat orang lain, tanpa memandang apa jenis kelamin serta usianya.
Apabila ke empat hal diatas ternyata dirasakan belum juga membantu , akan lebih bijak apabila Remaja tersebut dibawa untuk berkonsultasi dan berobat kepada seorang Dokter, mungkin ada suatu gangguan pada tubuhnya ataupun kepada seorang Psikiater apabila dikhawatirkan ada sesuatu yang mengganggu dari sudut kejiwaannya (emosi).
Sumber Raferensi *supernine* ttg pubertas
QS. Ar Ruum:21
QS. Al Hujuraat: 13
Buku, Ensexclopedia, Tanya Jawab Masalah Pubertas & Seksualitas Remaja, Elly Ris Madani, Yuhyina Maisura,penerbit The foundation KITA & BUAH HATI
http://www.ummi
-online.com/4-tips-
http://www.ummi-online.com/7-
http://www.republika.co.id/
http://www.ummi-online.com/
https://www.elmina.id/cara-
Pubertas salah satu peristiwa penting bagi anak2 dan orangtua. Peristiwa sebuah proses aqil baligh yg membutuhkan byk ilmu dan persiapan baik secara fisik dan mental. Karena sebuah tanggung jawab secara menyeluruh akan dipikul pd diri sang anak sbg seorang mukallaf. Jadikan proses pubertas ini sebagai hal yg suci dan bermartabat, tentunya dengan persiapan ilmu yg bs kita tularkan ke anak2 kita.
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Comments
Post a Comment