Skip to main content

#121 Bunga Literasi Day 09 Bunda Sayang IIP

Hari ke sembilan ini, saya masih membaca buku psikologi suami istri.

lanjutan dari postingan literasi di hari ke delapan...
 
Pelajaran kedua yang saya peroleh dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup, seorang wanita membutuhkan sebuah pengungkapan agar merasa plong. Ada rasa mengganjal yang mengganggu jika semua hal disimpan sendiri. Saat berumah tangga, mungkin wanita akan banyak berbicara yang terdengar sebagai keluhan, tuduhan atau ketidak percayaan di telinga pria, yang tidak lain adalah suaminya. Dengan hanya mengungkapkan, wanita akan merasa separuh masalah telah selesai. Komentar atau masukan dari seorang pria kebanyakan malah akan mengganggunya, karena bukan tanggapan seperti itu yang dia inginkan. 

Di lain pihak, pria juga merasa terganggu karena saat istirahatnya terusik oleh seorang istri yang menuntut perhatiannya. Sementara itu, dalam menyelesaikan persoalan keluarga pria banyak berpikir dan bekerja sendiri. Di matanya, dia adalah seorang pemimpin dan hero bagi keluarganya. Selayaknya jika permasalahan itu dia selesaikan sendiri dan menghindarkannya dari campur tangan orang lain. Hal ini malah membuat pria terkesan sibuk sendiri dan tidak peduli di mata wanita.

Setelah sekian lama berumah tangga, mungkin satu-dua bulan atau beberapa bulan, seorang pria akan merasa jenuh ketika setiap hari, tujuh hari seminggu selalu bersama dengan seseorang yang membersamai hidupnya. Inilah masa untuk bertapa atau masuk kedalam goa, begitu beberapa pakar menyebut. Saat-saat ini suami membutuhkan sebuah kesendirian untuk memperbaharui perasaannya, bahkan dia akan merasa terusik dengan kehadiran seseorang yang dicintai.

Saat “kembali” suami telah memiliki energi dan kasih sayang baru untuk dicurahkan. Dia mendambakan kembali kedekatan seperti semula, atau bahkan lebih. Sayangnya, wanita itu masih terluka dengan sikap menghindar suaminya sehingga dia malah menjauh. Silahkan tebak bagaimana kelanjutan ceritanya. Saat bertapa ini akan selalu muncul dan memiliki irama waktu tersendiri. Istripun memiliki masa dimana dia akan surut, seperti gelombang di lautan, dan akan kembali seperti semula pada saatnya.

Begitu penulis mengumpamakan seorang wanita. Sementara masa bertapa pria membuat karakternya seperti karet. Jika ditarik akan memanjang, menjauh sampai pada batasnya tidak dapat ditarik lagi. Kemudian akan kembali dengan cepat saat dilepas. Terlalu mengikat dan posesif memang bukan sebuah ungkapan cinta yang tepat. Kedua belah pihak, pasti masih ingin menjadi dirinya sendiri. Karena itu, salah jika memilih pasangan agar menginginkan dia untuk berubah. Ini pelajaran ketiga yang saya dapat.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari 
#KuliahBunsayIIP 
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*For Things To Change, I Must Change First*

Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...