Skip to main content

#108 Aliran Rasa Family Project Bunda Sayang IIP



Sudah sejak tanggal 23 Maret 2017 yang lalu, saya mengikuti tantangan menjalankan Family Project di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Dalam project ini saya dituntut untuk konsisten mentransfer praktek ilmu kedalam bingkai sebuah tulisan setiap harinya. Deadline dari project ini sampai hari Sabtu, 8 April 2017.
Sempat kebingungan ingin memilih project apa dengan suami yang jauh di pulau paling timur Indonesia. Akhirnya setelah berdiskusi, kami ingin belajar sedikit demi sedikit tentang ilmu agama Islam berdasarkan Al Quran dan Hadist. Sumber ilmunya kami dapat dari kajian-kajian para ustadz yang ada di Youtube. Kemudian kami kroscek kembali menggunakan Al Qur'an terjemahan. Project ini kami beri nama WEST-K Project (We Read, Study then We Know).
Kami percaya bahwa ilmu dapat diperoleh dari mana saja, siapa saja, dan tentang apa saja. Beberapa kajian yang kami diskusikan bersama kami sesuaikan dengan kondisi yang sedang kami alami, seperti nasehat untuk suami istri, manfaat dakwah, amalan dan sunnah ibu hamil, syariat Aqiqoh, sunnah saat bayi lahir hingga waktu terbaik pemberian nama anak.
Alhamdulilah, ada pengetahuan baru yang saya dan suami ketahui sekarang. Dimana sebelumnya kami tidak tahu. Dari manfaat dan tercapainya tujuan family project ini saya deskripsikan dengan pemberian nama project. WEST-K Project (Proyek yang membuat kami membaca, kami belajar kemudian kami menjadi tahu).
Selain menambah ilmu, ternyata project ini menambah kualitas komunikasi yang cukup produktif bagi pasangan yang sedang menjalani Long Distance Marriage seperti saya. Ada bahan obrolan yang bervariasi ketika saya ngobrol dengan suami. Tidak hanya tentang ilmu agama, tapi juga update berita ringan dari lingkungan sekitar hingga politik. Hal yang membuat bahagia adalah sesederhana sekedar memberi perhatian untuk mengingatkan sholat, makan, olahraga, istirahat yang cukup sampai bahasan tentang kucing tetangga. Ada kalanya saya terbawa suasana untuk baper karena ingin bertemu. Ya namanya juga hubungan yang berjarak, jadi bisa dimaklumi kadang suka sedikit drama.

Intinya adalah family project ini menjadi tempat saya dan suami belajar hal yang lebih manfaat. Meski loncat-loncat saat menulisnya, saya akan tetap menjalani family project ini dengan suami. 


Comments

Popular posts from this blog

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#12 XYnergy Project

XYnergy Project is a series of independent social activities which aim to give leadership training on children in order to support the UNITED NATIONS programme in the field of MGDs gender equality.  Youth Education and Leadership Trainning " Build Imagination to Create Innovation" And here we are the comittee XYnergy Project (Syamsul Biki, Mustika Amalia Wardaty, Rizki Widya Wira Pratama, Khoirina Noor Anindya dan Yevi Yusnanda). We got a chance to broadcast on KR Radio Yogyakarta. Do you want to know about us?  check this video! XYnergy Project  

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...