Skip to main content

#107 WEST-K Project Day 10 Bunda Sayang IIP


Di hari ke-10 Family Project ini saya dan suami membahas tentang bagaimana menjadi Wanita Ahli Surga oleh Ust. Khalid Basalamah. Sebagian ulama memberi contoh rasional, yang paling banyak dibebankan hukum syariat adalah laki-laki, karena laki-laki tidak mengenal hari libur sholat, libur puasa. Biasanya perempuan mengalami haidh 7 hari per bulan, jika di akumulasi ada waktu seperempat waktu umurnya tidak digunakan untuk sholat. Ada jeda waktu yang membedakan kewajiban laki-laki dan perempuan. Perempuan tidak wajib mencari nafkah dan mempunyai wali sampai ia menikah baru lepas tanggung jawab ayahnya untuk menafkahi anak perempuan. 

Sural Al Waqiah, menjelaskan tentang keadaan dalam surga. Adanya bidadari-bidadari yang cantik dan menawan. 

(22). وَحُورٌ عِينٌ

Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jelita/indah,

(23). كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
laksana mutiara yang tersimpan baik.


Ciri-ciri seorang bidadari adalah bermata yang indah, mengindahkan matanya untuk melihat sesuatu yang indah. Yang tidak berubah kejernihan matanya dari matahari, putih, dan bersih sekali. 

Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, “Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka.” (HR. Ahmad; shahih)
نساؤكم من أهل الجنة الودود الولود العؤود على زوجها التي إذا غضب جاءت حتى تضع يدها في يد زوجها ، و تقول : لا أذوق غمضا حتى ترضى

“Istri-istri kalian yang termasuk ahli surga adalah: yang penuh kasih sayang, yang melahirkan keturunan, yang kembali (bersandar) kepada suami; jika suaminya marah, ia datang kepadanya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya sembari mengatakan, ‘Aku tidak akan tidur sampai engkau meridhaiku.’” (HR. An Nasa’i dan Thabrani)
Ada tujuh karakteristika wanita yang dirindukan surga : 
Menjaga shalat lima waktu : Setelah seseorang bersyahadat dan beriman, maka bukti keimanannya yang pertama adalah menjalankan shalat. Shalat juga merupakan amal pertama yang akan dihisab di akhirat kelak. Jika shalat seseorang baik, insya Allah amal yang lain baik. Jika shalat seseorang buruk, maka tak berguna amal lainnya.

Berpuasa di bulan Ramadhan : Larangan zina bukan hanya sekedar melarang zina tetapi juga melarang mendekati zina.

Menjauhi zina : Zina merupakan dosa besar yang sangat keji. Karenanya jika larangan lain tidak diperbolehkan, larangan zina bukan hanya sekedar melarang zina tetapi juga melarang mendekati zina.

Taat kepada suami : Dalam Islam, suami adalah pemimpin atas istrinya. Ia wajib ditaati sepanjang tidak dalam rangka bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Penuh kasih sayang : Dengan kasih sayangnya, ia membesarkan anak-anak dan melayani suami dengan baik. 

Melahirkan keturunan : Istri yang melahirkan keturunan kemudian mendidiknya menjadi generasi yang shalih mendapatkan kedudukan istimewa.

Selalu berupaya mencari keridhaan suami : Istri-istri yang selalu berupaya mencari keridhaan suami adalah istri-istri yang dirindukan surga. Mereka tak ingin membuat suaminya marah. Digambarkan dalam hadits ini, jika suaminya marah, ia merajuk dan merayu suaminya agar kemarahannya reda. Bila perlu, ia tak akan tidur sampai suami ridha kepadanya.

Subhanallah, betapa beruntungnya seorang perempuan muslimah sholihah yang mendapat kesempatan untuk menjadi penghuni surga firdaus (tingkatan tertinggi surga). Setiap muslim mempunyai hak dan kesempatan masuk surga. Sehingga sekarang lah waktu terbaik untuk meminta pada Allah SWT meminta kesempatan itu. Dikala manusia masih bisa bernafas dan menabung amal agar bisa mengantarkannya ke surga-Nya Allah SWT. 

Ada pertanyaan dari salah seorang jamaah majelis, "Apakah nanti di akhirat pasangan suami istri di dunia dapat bersama lagi di surga?"
Jawabannya, IYA. Asal tidak bercerai maka akan disatukan kembali di surga. 

Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ. [الطور: 21].
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” [QS. ath-Thur (52): 21].
Inilah salah satu do'a yang saya panjatkan setelah sholat lima waktu, semoga Allah SWT senantiasa menjaga keluarga saya dari siksa api neraka dan kelak dapat berkumpul kembali di dalam Surga. Insha Allah. Bismillahirohmanirrahim. 
Pesan Ust. Khalid Basalamah pun memberi nasehat dengan mempelajari ilmu tentang akhirat, dapat membuat seseorang merasa "sadar" bahwa betapa sebentarnya kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat nanti. Ini perlunya BELAJAR bagi manusia agar menjadi paham dan berbenah diri. Jika tidak mau tahu, maka resiko pun ditanggung sendiri. Wallahu'alam Bi Showaf. 
#TantanganHari10
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

*Bunda Sayang*
*My family my team*
*Ibu Profesional*
*IIP*

Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...