Skip to main content

#102 WEST-K Project Day 5 Bunda Sayang IIP



Kajian hari ini berhubungan dengan kondisi saya yang sedang hamil. Suami memberikan link kajian disesuaikan keadaan saya. Kami belajar bersama-sama mengenai Tentang Qadha & Fidyah Bagi Ibu Hamil & Menyusui oleh Ustadz Firanda Andirja, MA. Dalam video tersebut ada pertanyaan mengenai hukum bagaimana orang yang sedang hamil dan menyusui saat bulan Ramadhan padahal kondisinya harus menyusui anaknya.

Ustadz menjawab memang harus meng-Qadha atau membayar Fidyah. 
Ada dua jenis udzur : Udzur yang hilang dan tidak bisa hilang. Udzur yang pertama adalah udzur yang hilang seperti orag yang safar dan sakit. "Barang siapa yang sakir atau sedang safar dan ia berbuka maka ia bisa mengganti di hari yang lain (selain hari Ramadhan)." Udzur ini bisa hilang karena terkadang orang sakit bisa sembuh, ketika safar kemudian mukim. Sedangkan udzur yang kedua adalah udzur yang tidak bisa hilang, seperti firman Allah SWT "Dan orang-orang yang sudah tua dan tidak mampu berpuasa sehingga orang yang lanjut usia tidak mungkin bisa kembali muda lagi." Maka orang-orang ini dapat mengganti puasanya dengan Fidyah karena tidak mungkin kuat dengan berpuasa di hari yang lain. 

Maka dari dua jenis udzur tersebut bisa diklasifikasikan mana golongan yang termasuk udzur hilang atau tidak hilang. Seperti orang hamil dan menyusui merupakan udzur yang bisa hilang. Karena orang yang hamil kemudian melahirkan maka ia mengalami nifas, namun nifas ini pun tidak berlangsung selamanya. Hamil juga tidak akan hamil selamanya. Sehingga wanita yang sedang hamil, nifas atau menyusui dapat mengganti puasanya degan cara meng-qadha nya di hari lain. Namun ada fatwa lain dari Ibnu Abbas dan Ibnu Umar boleh membayar fidyah bagi wanita hamil dan menyusui (nifas).

Tentunya untuk lebih afdol dan kondisinya tidak sulit maka dianjurkan untuk wanita hamil, nifas dan menyusui untuk mengganti (qadha) puasanya. Namun jika kondisinya sulit ia dapat membayar fidyah sebesar 1,3 kg - 1,5 kg per hari.

Insha Allah menambah ilmu pengetahuan saya tentang ketentuan ibu menyusui saat bulan Ramadhan. Karena memang di bulan Ramadhan tahun ini saya baru saja melahirkan dan sekiranya nanti sedang dalam masa nifas. Saya dapat fokus menyusui anak saya, dan menjalani masa nifas terlebih dahulu. Baru kemudian saya dapat mengganti hutang puasa Ramadhan saya di hari lain. Wallahu'alam Bi Showaf. 

#TantanganHari5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

*Bunda Sayang*
*My family my team*
*Ibu Profesional*
*IIP*

Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...