Skip to main content

#99 WEST-K Project Day 2 Bunda Sayang IIP


Hari kedua tantangan level 3 Bunda Sayang IIP saya dan suami membahas bersama tentang ilmu rumah tangga. Tema ini dipilih sendiri oleh suami, mungkin bahasan ini perlu kami dalami sebagai pelaku pasangan halal yang baru. Kami menikah belum ada setahun, kemudian Allah SWT memberikan rizki anak kepada kami. Bisa jadi kehadiran calon bua hati kami ini pun menjadi "bahan" pembelajaran hidup untuk kami berdua. Tema kajian untuk kami baca dan renungi hari ini adalah Rumah Tanggamu adalah Ibadahmu kajian dari Ustadz DR Khalid Basalamah MA. 

Di dalam Islam, rumah tangga itu merupakan ajang pahala bagi muslim dan muslimah yang beriman. Tidak ada dalam Islam yang pahalanya panen umurnya sebesar rumah tangga. Karena dari akad nikah sampai cucu turun temurun semuanya pahala. Ketika sepasang muslim sudah akad nikah, maka mereka telah masuki suatu bahtera (perahu/kapal) yang disebut rumah tangga.

Ust.Khalid Basalamah memberikan kiat bagaimana menjaga rumah tangga. Rumah tangga adalah ibadah. Maka perlu dipahami bahwa ikhlaskan niat menikah ini karena Allah SWT. Luruskan niat menikah bukan karena orang tua, terdesak, rasa suka, teman-teman yang lain sudah menikah. Menikah ini posisinya disamakan seperti menjalani ibadah yang lain. Sholat karena perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Puasa karena perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Haji dan umroh karena perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. 

Contoh yang diberikan adalah coba bayangkan jika ada seseorang yang berangkat haji namun niatnya ingin berbelanja. Ingin jalan-jalan di madinah, ingin beli ini dan itu. Sehingga ibadanya, dzikirnya, do'anya, sholatnya, sa'i nya terburu-buru dan tidak di nikmati prosesnya. Namun jika niatnya tulus karena memang ingin beribadah, insha Allah semua akan dipermudah oleh Allah SWT. Padahal kalau di pikir-pikir bahwa haji itu banyak halangan, tantangan, ujian panasnya, makanan yang habis hotel yang jauh dan lain-lain. Tetapi dengan niat ibadah tadi semua tantangan tersebut tidak terasa dan hati menjadi senang serta bahagia. 

Bahasan kajian yang lebih lengkap Tema Rumah Tanggamu adalah ibadahmu dapat klik link berikut : Rumah Tangga 

Seperti cukup ditampar, ternyata ada niatan-niatan terselubung yang mengikuti niat saya menikah dengan suami. Meski memang ingin menyempurnakan agama tapi tidak menutup kemungkinan ada alasan lain yang menguatkan keinginan saya berumah tangga. Pantas jika di bulan-bulan awal pernikahan saya dan suami di hiasi dengan sedikit cek-cok hanya karena mempertahankan ego dan keinginan masing-masing.

Semakin waktu berjalan saya mencoba untuk "rela" dan mencoba untuk ikhlas bahwa saya menikah ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya ingin meningkatkan iman saya kepada Allah SWT. Yang awalnya saya berani dan membantah suami, kini sedikit demi sedikit saya mencoba untuk bicara baik-baik dengan nada/intonasi yang lembut. Kemudian berpikir dahulu sebelum diskusi atau bertanya dengan suami. Tidak serta merta mengedepankan ego. Sadar atau tidak, kehamilan saya ini bisa membuat saya mengelola emosi dan menentukan prioritas dalam rumah tangga saya dan suami. 

Ada keinginan dalam hati saya untuk "berhijrah" menjadi Hamba Allah yang "baik". Namun saya tidak ingin ngoyo yang justru bisa terkesan dipaksakan. Saya biarkan mengalir apa adanya sehingga kelak saya benar-benar bisa menata hati dan diri. Dimulai dari penampilan. Sebagai seorang muslimah, Islam mengatur tata cara berbusana dan berpenampilan yang seharusnya. Sedikit demi sedikit saya coba untuk menjaga kehormatan diri sendiri, suami dan keluarga.

Dibalik kata ibadah, pasti lah ada tantangannya. Syetan tidak akan membiarkan manusia yang ingin meningkatkan iman dan ilmu agamanya untuk beribadah. Maka harusnya dilawan. Meski berat, tetapi pasti bisa. Luruskan niat. 

Suami adalah aset pahala dan amal jariyah seorang istri. Melayani suami dengan baik, ikhlas dan tulus maka itu menjadi pahala yang bisa membantu akses istri masuk surga. Betapa baiknya Allah SWT, sedikit apapun kebaikan istri untuk suami yang diniatkan ibadah maka dicatat balasannya oleh malaikat. Suami memberikan nafkah bagi keluarganya, istri harus pandai mengelola dan bersyukur. Berapapun insha Allah berkah jika suami dan istri saling ikhlas memberi dan menerimanya. 

Istri manapun yang menjaga sholat lima waktu wajibnya, puasa Ramadhan dan mentaati suaminya (hal-hal yang baik dan sesuai ajaran Islam) maka istri tersebut dapat memilih delapan pintu surga dari manapun. Subhanallah...

Dalam berumah tangga tidak hanya hubungan antara suami dan istri, tapi juga dengan anak-anak dan hubungan yang baik dengan keluarga. Tugas sebagai orang tua yakni, memberi nama yang baik, mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan dunia, menikahkan jika sudah waktunya. 

Kemudian ada beberapa larangan yang perlu dilakukan suami-istri untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Contohnya adalah larangan menceritakan tentang pasangan/keluarga kita kepada orang lain, apalagi aib. Hal ini jika dilanggar dapat memicu perselingkuhan. Seperti niat ibadah tadi bahwa ibadah harusnya dilakukan sembunyi-sembunyi dan tidak riya'. Perlu dimengerti oleh suami dan istri untuk menjaga komunikasi agar "aib keluarga" tidak diketahui orang lain (siapapun itu, termasuk keluarga yang lain). Jika ada masalah harus segera diselesaikan secara baik-baik. Percaya bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Semua tergantung strategi dan kiatnya. 

Perlu ada keseimbangan antara peran suami dan istri. Keseimbangan karakter dua pribadi yang berbeda. Bismillah, semoga tugas level 3 ini bisa jadi wadah belajar banyak hal tentang ilmu agama Islam bagi saya dan suami. Baru awal saja, saya sudah merasa ada perbedaan. Jika kemarin saya masih cuek untuk belajar, kini saya jadi penasaran dan menyadari bahwa banyak ilmu yang perlu saya dan suami pelajari bersama. 

#TantanganHari2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

*Bunda Sayang*
*My family my team*
*Ibu Profesional*
*IIP*


Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...