Hari kedua tantangan level 3 Bunda Sayang IIP saya dan suami membahas bersama tentang ilmu rumah tangga. Tema ini dipilih sendiri oleh suami, mungkin bahasan ini perlu kami dalami sebagai pelaku pasangan halal yang baru. Kami menikah belum ada setahun, kemudian Allah SWT memberikan rizki anak kepada kami. Bisa jadi kehadiran calon bua hati kami ini pun menjadi "bahan" pembelajaran hidup untuk kami berdua. Tema kajian untuk kami baca dan renungi hari ini adalah Rumah Tanggamu adalah Ibadahmu kajian dari Ustadz DR Khalid Basalamah MA.
Di dalam Islam, rumah tangga itu merupakan ajang pahala bagi muslim dan muslimah yang beriman. Tidak ada dalam Islam yang pahalanya panen umurnya sebesar rumah tangga. Karena dari akad nikah sampai cucu turun temurun semuanya pahala. Ketika sepasang muslim sudah akad nikah, maka mereka telah masuki suatu bahtera (perahu/kapal) yang disebut rumah tangga.
Ust.Khalid Basalamah memberikan kiat bagaimana menjaga rumah tangga. Rumah tangga adalah ibadah. Maka perlu dipahami bahwa ikhlaskan niat menikah ini karena Allah SWT. Luruskan niat menikah bukan karena orang tua, terdesak, rasa suka, teman-teman yang lain sudah menikah. Menikah ini posisinya disamakan seperti menjalani ibadah yang lain. Sholat karena perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Puasa karena perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Haji dan umroh karena perintah Allah SWT dan Rasul-Nya.
Contoh yang diberikan adalah coba bayangkan jika ada seseorang yang berangkat haji namun niatnya ingin berbelanja. Ingin jalan-jalan di madinah, ingin beli ini dan itu. Sehingga ibadanya, dzikirnya, do'anya, sholatnya, sa'i nya terburu-buru dan tidak di nikmati prosesnya. Namun jika niatnya tulus karena memang ingin beribadah, insha Allah semua akan dipermudah oleh Allah SWT. Padahal kalau di pikir-pikir bahwa haji itu banyak halangan, tantangan, ujian panasnya, makanan yang habis hotel yang jauh dan lain-lain. Tetapi dengan niat ibadah tadi semua tantangan tersebut tidak terasa dan hati menjadi senang serta bahagia.
Bahasan kajian yang lebih lengkap Tema Rumah Tanggamu adalah ibadahmu dapat klik link berikut : Rumah Tangga
Seperti cukup ditampar, ternyata ada niatan-niatan terselubung yang mengikuti niat saya menikah dengan suami. Meski memang ingin menyempurnakan agama tapi tidak menutup kemungkinan ada alasan lain yang menguatkan keinginan saya berumah tangga. Pantas jika di bulan-bulan awal pernikahan saya dan suami di hiasi dengan sedikit cek-cok hanya karena mempertahankan ego dan keinginan masing-masing.
Semakin waktu berjalan saya mencoba untuk "rela" dan mencoba untuk ikhlas bahwa saya menikah ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya ingin meningkatkan iman saya kepada Allah SWT. Yang awalnya saya berani dan membantah suami, kini sedikit demi sedikit saya mencoba untuk bicara baik-baik dengan nada/intonasi yang lembut. Kemudian berpikir dahulu sebelum diskusi atau bertanya dengan suami. Tidak serta merta mengedepankan ego. Sadar atau tidak, kehamilan saya ini bisa membuat saya mengelola emosi dan menentukan prioritas dalam rumah tangga saya dan suami.
Ada keinginan dalam hati saya untuk "berhijrah" menjadi Hamba Allah yang "baik". Namun saya tidak ingin ngoyo yang justru bisa terkesan dipaksakan. Saya biarkan mengalir apa adanya sehingga kelak saya benar-benar bisa menata hati dan diri. Dimulai dari penampilan. Sebagai seorang muslimah, Islam mengatur tata cara berbusana dan berpenampilan yang seharusnya. Sedikit demi sedikit saya coba untuk menjaga kehormatan diri sendiri, suami dan keluarga.
Dibalik kata ibadah, pasti lah ada tantangannya. Syetan tidak akan membiarkan manusia yang ingin meningkatkan iman dan ilmu agamanya untuk beribadah. Maka harusnya dilawan. Meski berat, tetapi pasti bisa. Luruskan niat.
Suami adalah aset pahala dan amal jariyah seorang istri. Melayani suami dengan baik, ikhlas dan tulus maka itu menjadi pahala yang bisa membantu akses istri masuk surga. Betapa baiknya Allah SWT, sedikit apapun kebaikan istri untuk suami yang diniatkan ibadah maka dicatat balasannya oleh malaikat. Suami memberikan nafkah bagi keluarganya, istri harus pandai mengelola dan bersyukur. Berapapun insha Allah berkah jika suami dan istri saling ikhlas memberi dan menerimanya.
Istri manapun yang menjaga sholat lima waktu wajibnya, puasa Ramadhan dan mentaati suaminya (hal-hal yang baik dan sesuai ajaran Islam) maka istri tersebut dapat memilih delapan pintu surga dari manapun. Subhanallah...
Dalam berumah tangga tidak hanya hubungan antara suami dan istri, tapi juga dengan anak-anak dan hubungan yang baik dengan keluarga. Tugas sebagai orang tua yakni, memberi nama yang baik, mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan dunia, menikahkan jika sudah waktunya.
Kemudian ada beberapa larangan yang perlu dilakukan suami-istri untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Contohnya adalah larangan menceritakan tentang pasangan/keluarga kita kepada orang lain, apalagi aib. Hal ini jika dilanggar dapat memicu perselingkuhan. Seperti niat ibadah tadi bahwa ibadah harusnya dilakukan sembunyi-sembunyi dan tidak riya'. Perlu dimengerti oleh suami dan istri untuk menjaga komunikasi agar "aib keluarga" tidak diketahui orang lain (siapapun itu, termasuk keluarga yang lain). Jika ada masalah harus segera diselesaikan secara baik-baik. Percaya bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Semua tergantung strategi dan kiatnya.
Perlu ada keseimbangan antara peran suami dan istri. Keseimbangan karakter dua pribadi yang berbeda. Bismillah, semoga tugas level 3 ini bisa jadi wadah belajar banyak hal tentang ilmu agama Islam bagi saya dan suami. Baru awal saja, saya sudah merasa ada perbedaan. Jika kemarin saya masih cuek untuk belajar, kini saya jadi penasaran dan menyadari bahwa banyak ilmu yang perlu saya dan suami pelajari bersama.
#TantanganHari2
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
*Bunda Sayang*
*My family my team*
*Ibu Profesional*
*IIP*
Comments
Post a Comment