Skip to main content

#83 Komunikasi Produktif Day 9


Hari yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Kamis, 9 Februari 2017 suami datang dari Papua. Setelah menepuh perjalanan 12 jam (temasuk transit dan delay) saya menjemputnya di Bandara Adi Soemarmo Solo pukul 21.30 WIB. Sebelumnya suami berangkat dari Papua pukul 09.00 WIT dan sampai di Bandara Juanda Surabaya pukul 14.00 WIB. Saat di Surabaya suami menghubungi saya melalui WA Video Call, saya ingin memberi kejutan untuk dia dengan mengatakan saya tidak bisa ikut menjemput karena lelah. Suami sempat terlihat kecewa, namun akhirnya suami bilang tidak apa-apa asal sesampai dirumah ia ingin di sediakan air panas untuk mandi dan teh hangat.

Saya berangkat ke Solo bersama bapak dan ibu mertua bersama adik ipar pukul 18.30 WIB dari Salatiga. Kami mampir untuk makan malam di Boyolali. Kemudian suami memberiahu bahwa penerbangannya mengalami delay. Dua jam menunggu kedatangannya, ia pun datang dan disambut oleh bapak, ibu dan adik kami. Namun dari jauh saya bersembunyi sudah mempersiapkan kejutan dengan membawa kue ulang tahun. Hari itu bukan hari ulang tahunnya, hari ulang tahun suami sudah lewat desember lalu. Karena waktu ia ulang tahun saya belum bertemu, waktu bertemu semalam saya manfaatkan untuk memberikan kejutan untuknya. 

Suami terkejut dan tertawa sambil berucap, "Lho kamu disini siapayang nyiapin air panas sama teh buat aku?". Saya jawab, "Tenang, nanti tetap disiapin sayang".
Setelah acara kejutan, kami pulang ke Salatiga. Di sepanjang perjalanan, suami banyak bercerita tentang pengalamannya selama lima bulan ini di Papua. Mulai dari pekerjaan sehari-hari, kursus menyetir untuk mengambil license Internasional, hobi bermain futsal dan isu-isu seputar perusahaan tempat ia bekerja. 

Ternyata memang ada perbedaan yang cukup signifikan ketika saya praktik komunikasi produktif melalui media gadget dengan bertemu langsung Saya dapat lebih memahami dua kaidah komunikasi yang tertera di materi komprod bunsay poin 3 dan 4. Kaidah 7-38-55 komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi. Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%). Saya merasakan adanya nilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh kami berdua. Selain itu kaidah Intensity of Eye Contact, saya berkomunikasi dengan menatap mata pasangan dengan lembut, itu benar-benar memberikan kesan bahwa saya dan suami bisa saling terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi.Memang apa yang suami ceritakan benar-benar bisa membuat saya memposisikan diri di posisi suami.

"Selamat datang suamiku, selamat menikmati masa cuti, selamat ulang tahun dan semoga di waktu kebersamaan ini dapat membuat kita belajar membangun komprod untuk kita berdua, bersama calon anak kita dan keluarga kita menjadi lebih baik".

 

Comments

Popular posts from this blog

#38 UII Golden (Global Student)

“Tomorrow, it might be your story” UII Golden  atau UII Global Student merupakan sebuah komunitas yang memberi peluang bagi para mahasiswa UII untuk mendapatkan pengalaman global sekaligus merasakan atmosfir akademis pergaulan mahasiswa internasional. Komunitas ini dirintis oleh International Program (IP) UII, lewat IP Promo Team, salah satu Divisi International Student’s Office. Komunitas ini mengajak para mahasiswa tersebut untuk berbagi pengalaman dan mendorong mahasiswa UII lainnya agar mengikuti langkah teman-teman yang sudah terlebih dahulu mempunyai pengalaman global.  Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh anggota komunitas ini. Khususnya ilmu dan berbagi pengalaman belajar di luar negeri.  We embrace you to create your own experiences overseas.  # GOGLOBAL Kunjungi website  uiigolden.org  dan follow twitternya  www.twitter.com/uii_golden  

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#18 Exchange with AIESEC (part 2)

Untuk menjadi EP AIESEC UGM ada beberapa tahap yang harus saya lalui. Diantaranya : 1. Saya mengisi Formulir dan melengkapi persyaratan administrative  ( motivation letter , CV, Pas photo, surat izin dari Orang tua dan membayar fee pendaftaran). 2. FGD ( Forum Group Discussion )... Dalam proses FGD kami para calon EP dibentuk menjadi beberapa grup terdiri dari 6-7 tiap grupnya. Kami diberikan contoh suatu kasus dan mendiskusikannya dengan berbahasa Inggris dalam menyelesaikan kasus tersebut bersamaan waktu yang terbatas. 3. Setelah pengumuman seleksi FGD, calon EP yang lolos masuk ke tahap interview alias wawancara dengan LC ( Local Comittee ). Dengan diajukan beberapa pertanyaan tentang kepribadian, pengalaman, contoh kasus, dan bakat minat kebudayaan. 4. If you can make it through all three stages of the above then you are entitled to be the real EP! Congratulation. But...... jalan masih panjang sob. Berhasil melalui tahap administratif, FGD dan interview ...