Akhir pekan ini selain mencoba untuk konsisen menjalin komunikasi produktif dengan suami yang sedang bekerja di tanah rantau, kami juga praktek untuk melakukan kegiatan produktif. Minggu pagi ini 5 Februari 2017, saya dibantu oleh ayah mertua mencari tukang untuk membenahi pipa air yang bocor di rumah saya dan suami. Setelah berdiskusi melalui telepon, suami meminta tolong ayah mertua (yang juga kontraktor) untuk mengecek kebocoran air di rumah kami. Setelah lebih dari dua minggu komplain saya tentang air bocor, akhirnya bisa di eksekusi dengan bantuan dari ayah mertua.
Sudah lima bulan rumah kami tidak ditempati setelah suami kembali ke papua pasca kami menikah. Perumahan ini terbilang masih baru dan kami pun belum memiliki tetangga pada saat awal pindahan di bulan agustus 2016. Kemudian sekarang sudah mulai ada yang menghuni di beberapa rumah satu blok dengan rumah kami. Ada sepetak lahan kosong di halaman belakang rumah, sebelumnya saya dan suami selalu mencabuti rumput yang ada, karena tidak ada yang merawat kini rumput tumbuh begitu lebat.
Saya sekalian request untuk dicarikan tukang yang membersihkan halaman belakang rumah agar terlihat lebih bersih dan rapi. Sembari menunggu bapak-bapak benerin pipa dan membersihkan halaman belakang, saya membesihkan rumah bagian dalam. Mulai dari kamar tidur utama, kamar mushola yang merangkap sebagai gudang sementara sampai ruang tengah. Seharian kami bergotong royong untuk membersihkan rumah. Dan akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik.
Ada momen yang teringat setiap saya mengunjungi rumah saya dan suami. Dimana seminggu setelah kami menikah, kami pindah di rumah mungil ini. Selama sebulan saya menjalani peran baru sebagai seorang istri. Setiap detik saya rindu kesempatan saya bersama suami. Tak sabar rasanya segera bertemu dan belajar menjalani peran sebagai istri serta calon ibu bersama-sama dengan suami minggu depan.
The Huffington Post |
Comments
Post a Comment