Obrolan sore ini hari rabu, 1
Februari 2017 setelah pukul 16.00 WIT saya bertanya pada suami sudah pulang
dari tempat kerja atau belum? Suami pun menjawab jika ia sudah pulang dan
sedang dalam perjalanan ke mess karyawan menggunakan bus. Lalu saya
mengingatkan untuk makan teratur, istirahat cukup dan perbanyak minum air
putih. Tidak lupa untuk tetap berolah raga meski hanya saat akhir pekan.
Topik berlanjut dengan pertanyaan saya tentang rencana kegiatan yang akan kami lakukan bersama selama suami cuti di pertengahan bulan februari ini. Saya mengutarakan keinginan untuk bertamasya bersama. Dalam kondisi hamil enam bulan ini saya belum pernah jalan-jalan dengan suami dan ingin menghabiskan waktu berdua. Setelah menikah pun kami juga belum sempat honey moon, jadi pikir saya bisa diganti dengan baby moon.
Tak saya duga, suami menanggapinya dengan senang hati. Ia bilang : "terserah kamu mau kemana, asal kamu seneng. Tapi jangan jauh-jauh ya...nanti kamu kecapek'an kondisi hamil gitu."Betapa bahagia saya mendengar ucapannya seperti itu. Saya sudah sangat rindu dengannya. Mungkin terkesan lebay atau baper tapi memang saya merasa begitu kesepian menjalani hari-hari kehamilan saya sendiri tanpa suami didekat saya. Begitu tahu ia akan cuti beberapa waktu, saya tak sabar menunggunya.
Kami merencanakan liburan dengan membuat plan A dan plan B. Plan A kami akan pergi ke Gili Trawangan selama 4 hari 3 malam dengan merinci bersama estimasi budget yang akan kami keluarkan. Tapi mengingat bahwa saya masih ada "tugas negara" yang belum selesai sepertinya agak riskan jika kami pergi ke luar pulau jawa. Selain itu waktu cuti suami bentrok dengan jadwal kerja saya sebagai panitia pilkada 2017. Plan B kami akan berkeliling kota Jogja beberapa hari sambil bernostalgia masa-masa pacaran saat kami kuliah. Mencoba menelusuri tempat-tempat dating dulu. Sederhana tapi bagi saya itu cukup romantis. Hal ini juga bisa kami jadikan bahan flashback dan refleksi dari awal perkenalan kami sampai akhirnya menikah.
Pelajaran komunikasi produktif hari ke-4 ini adalah suatu rencana yang indah terkadang berasal dari ucapan yang sebenarnya "biasa" namun saat dibiarkan mengalir, tiba-tiba akan bermuara pada hasil yang tak terduga. Seperti rencana liburan ini, awalnya saya hanya ingin sekedar jalan-jalan berdua (entah kemanapun) dan bisa terarah untuk mengingat momen yang tidak terpikirkan sebelumnya.
![]() |
Sumber : www.kompasiana.com |
Comments
Post a Comment