Skip to main content

#77 Komunikasi Produktif Day 3




Hari jumat 27 Januari 2017, kakak ipar saya (Mbak Ve) istri dari Mas Ibnu tengah berulang tahun yang ke 31 tahun. Kemudian Mbak Irien (kakak kandung saya) berinisiatif untuk membuat grup di WA dengan nama grup “Kejutan Ultah Mbak Ve”. Di dalam grup tesebut berisikan anggota saya, Mbak Irien, Tante Nina (adik bungsu ayah sekaligus rekan guru Mbak Ve) dan juga Mas Ibnu. Melalui grup tersebut kami bertukar ide untuk memberi kejutan di hari ulang tahun Mbak Ve. Hal ini bentuk dari perhatian kami kepada Mbak Ve karena kami jarang bertemu dan belum pernah memberikan “sesuatu” yang harapannya dapat menjadi suatu momen tak terlupakan.

Tanpa sepengetahuan Mbak Ve, saya dan kakak-kakak yang lain merencanakan sebuah skenario untuk kejutan ulang tahunnya di malam hari. Melalui grup WA yang sudah dibuat, kami berbagi tugas dan peran agar kejutan berlangsung sesuai rencana. Seharian kami pura-pura tidak menghubungi Mbak Ve dari pagi sampai sore hari. Kemudian Mas Ibnu membantu memastikan bahwa Mbak Ve akan pergi dari rumah pukul 16.00 WIB. Dan benar saja, sepulang mengajar di sekolah. Mbak Ve pergi untuk menghibur diri di hari ulang tahunnya yang dimana tidak ada keluarga satupun yang memberi ucapan atau do'a. 

Pukul 17.00 WIB saya dan Mbak Irien sudah sampai di rumah untuk menata menu hidangan syukuran ba'da maghrib.  Tepat setelah sholat maghrib sekitar pukul 18.00 WIB, tiba-tiba Mbak Ve sudah pulang disaat Mbak Irien sedang mengundang om, tante dan keponakan untuk turut hadir. Saya begitu kaget karena saya sedang memasang balon huruf di dinding. Dengan spontan saya berteriak "Surprise! Selamat Ulang Tahun Mbak Ve". Ekspresi wajah Mbak Ve pun begitu terkejut. Ia tidak menyangka akan ada acara syukuran di rumah. Tak lama setelah itu keluarga yang lain akhirnya datang juga.

Meski kejutannya tidak begitu berhasil, namun Mbak Ve berhasil kami buat menangis. Ia mengaku terharu atas perhatian yang kami berikan padanya. Kami pun memulai acara syukuran dengan dibuka do'a bersama. Ini semua di niatkan sebagai bentuk syukur kami atas kesehatan, dan berkah usia untuk Mbak Ve. Semoga Mbak Ve senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, tambahan umur yang menfaat dan segera diberikan momongan. Amin.

Pelajaran dalam berkomunikasi produktif dari momen ini adalah setiap tujuan yang sudah ditentukan dan ingin kami capai bersama diperlukan inisiatif untuk memulai berkomunikasi terlebih dahulu. Saling terbuka dalam mengemukakan ide sehingga mempermudah saat bermusyawarah dan menentukan langkah bersama. Yang ingin saya tingkatkan kedepannya adalah mengungkapkan secara detail dan menganalisis bersama potensi kendala yang terjadi dan bisa mengganggu jalannya rencana awal. 



Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...