Setiap hari selama saya jauh dari suami, saya selalu berkomunikasi dengan WA dengannya. Baik saat pagi, siang dan sore/malam hari. Meski hanya sekedar menyapa
"Selamat Pagi Suamiku",
"Sudah berangkat ke kantor belum?",
"Sedang apa?",
"Sudah istirahat?",
"Sudah makan?",
"Aku Rindu!",
Kami juga sering bercerita tentang kegiatan masing-masing dan membahas tentang isu-isu sosial yang sedang terjadi. Hal ini membuat saya bertukar sudut pandang dengan suami.
Suami bercerita tentang datangnya buku baru yang ia beli dan titipkan oleh teman dari Jawa. Ada tiga judul buku tentang sejarah perkembangan islam di tanah Jawa. Salah satunya adalah tentang wali songo. Suami bercerita dengan sangat antusias, ia memberitahu isi buku bahwa ada percampuran budaya jawa dengan ajaran islam dimasa itu. Sebenarnya yang di maksud oleh wali atau ulama di Jawa tidak hanya sembilan atau sering disebut sebagai wali songo. Namun masyarakat menyebut sembilan orang yang kisahnya cukup terkenal sehingga menjadikannya cerita secara turun temurun sampai sekarang.
Dari komunikasi saya dengan suami hari ini membuat saya membuka pengetahuan baru tentang kisah wali songo meski hanya sekilas. Suami ingin saya juga belajar tentang sejarah islam yang bersumber pada buku yang penulisnya cukup kompeten. Tidak sekedar membaca artikel internet yang jarang diketahui sumbernya.
Setelah bercerita, suami bertanya tentang kegiatan saya hari ini. Saya gantian bercerita tentang kegiatan saya sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Salatiga 2017. Hari ini saya mengikuti Bimbingan Teknis Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga 2017. Saya memberitahu suami bahwa saya mendapatkan penjelasan tentang hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan Pilkada serentak pada tanggal 15 Februari 2017 nanti.
Saya mengatakan pada suami bahwa saya mendapat kesempatan belajar bekerja dalam tim. Meskipun saya harus beradaptasi dengan perbedaan karakter masing-masing anggota PPK. Sejauh ini saya bisa menyesuaikan ritme kerja untuk memantu Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Salatiga. Saya merupakan anggota PPK termuda dari yang lainnya. Sempat ada rasa sungkan tetapi hal itu dapat saya atasi dengan aktif bertanya dengan anggota yang lain. Ternyata meski mereka lebih senior, mereka mau berbagi pengalamannya. Suami pun memberi saran untuk saya agar saya tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.
Suami juga berkeinginan untuk mendampingi saya bekerja selama masa cuti bulan depan. Hal ini dikarenakan ia ingin menjaga sekaligus menemani saya yang sedang hamil. Ia tidak tega saya mengendarai motor sendiri. Sungguh ungkapan yang romantis. Terkadang hal-halyang seperti ini yan membuat saya baper (bawa perasaan) jauh dari suami. Rasanya ingin selalu di dekatnya. Meski begitu saya harus bersabar untuk LDM hingga datang kesempatan untuk kami bisa hidup berumah tangga secara berdekatan.
#komprod_T10H_day2_Mustika Amalia Wardaty_
#hari2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Comments
Post a Comment