Skip to main content

KEHAMILAN PERTAMAKU

Tri Semester Satu (Minggu ke 4 - 12)
Minggu ke 4 :
Awal kehamilan saya, saya terlamat haid selama tiga hari. Siklus haid saya cukup teratur setiap bulannya yakni 28 hari sekali. Saat pertama kali saya tes pack belum begitu terlihat dua garis merah tegas. Namun setelah menunggu dua hari kemudian barulah terlihat dua garis samar.  Akhirnya saya memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan status kehamilan saya. Ternyata setelah di USG, kamtung rahimnya belum terlihat dan ada kista kecil. Penjelasan dari dokter, kista ini tidak berbahaya.



Minggu ke 5 :
Saya belum merasakan hal-hal seperti mual atau perubahan yang signifikan sampai minggu ke 6. 



Minggu ke 6 : 
Setelah itu baru terasa mual, muntah, dan morning sickness. 

Minggu ke 7 :

Minggu ke 8 :

Minggu ke 9 :
Berat badan saya sebelum hamil 46 kg kemudian bertambah 2 kg saat saya periksa di minggu ke 9. 





Minggu ke 10:

Minggu ke 11 :

Minggu ke 12:



Tri Semester Dua (Minggu ke 13 - 24)
Minggu ke 13 : 

Minggu ke 14 : 
Di pertengahan jalan kehamilan, saya periksa ke dokter di minggu ke 14. Berat badan saya turun 1 kg.


 
Minggu ke 15


Minggu ke 16


Minggu ke 17 : 


Minggu ke 18


Minggu ke 19
Jadwal saya untuk USG. Perkembangannya alhamdulillah bagus. Dia sehat dan sudah terlihat kelengkapan organ tubuhnya. Kepala, tangan, kaki dan jari-jarinya semua lengkap. Detak jantungnya juga sudah terlihat jelas. Berat badannya normal meski di batas minimal usia janin 19 minggu seberat 280 gr. 



Minggu ke 20
Minggu ini kehamilan saya genap lima bulan

Minggu ke 21 : 

Minggu ke 22 :
Suami sempat menyarankan melalui telepon untuk tes torch. Ini untuk mengantisipasi resiko sakit si janin. Namun sepertinya tes tidak diperlukan selama saya sehat dan janin juga sehat. Dan setelah konsultasi ke dokter ternyata memang saya tidak perlu tes torch. Alhamdulilah tidak ada resiko di kesehatan saya dan janin.

Minggu ke 23 : 
Kehamilan ini masuk bulan ke lima. Alhamdulillah saya sudah tidak merasakan mual saat makan. Nafsu makan saya cenderung meningkat dari sebelumnya. Saya tidak pilih-pilih makanan. Yang biasanya tidak doyan nasi, sekarang saya sudah mau makan nasi meski porsinya masih belum bisa banyak. 
Minggu ini saya jadwal kontrol ke dokter. Alhamdulillah bobot si janin 530-550 gr.
Sebelumnya saya sempat parno karena bobot si janin di batas minimum 280 gr di minggu ke 19. Namun sekarang sudah naik dan normal. Detak jantungnya berdetak normal. Anggota tubuhny seperti tangan, perut dan kaki sudah terbentuk sempurna. 
Dan jenis kelamin si janin adalah .......
Bobot saya naik menjadi 51 kg.
   

Minggu ke 24 : 
Perut saya sudah mulai terlihat membesar dari biasanya. Gerakan si janin juga cukup aktif, apalagi saat malam hari. Saya sering dibuat tersenyum dan terharu oleh si janin yang seolah-olah sedang mengajak bermain dengan berputar-putar dalam perut saya. 
Nafsu makan saya sudah kembali normal. 

Minggu ke 25 :
Bulan ke 6 ini saya merasa begitu bahagia. Semakin hari, si janin semakin aktif. Sampai terkadang perut terasa kencang. Lebih sering makan buah dan ngemil. 

Minggu ke 26 :
Saya lebih sering minum air kelapa muda. 

Minggu ke 27 :


Minggu ke 28 :



 
Minggu ke 29 : 

Minggu ke 30 :

Minggu ke 31 :

Minggu ke 32 :

Minggu ke 33 :

Minggu ke 34 :

Minggu ke 35 :

Minggu ke 36 :

Minggu ke 37 :

Minggu ke 38 :

 



Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...