Pengalaman yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya mendapat tawaran untuk mengisi lowongan sebagai anggota Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK). Saya pun mendaftar untuk posisi tersebut dengan maksud belajar hal baru di tempat yang baru. Setelah menikah, saya sementara waktu tidak bekerja penuh waktu. Untuk itu menjadi PPK merupakan kegiatan yang saya rasa cukup fleksibel untuk saya lakukan dalam waktu dekat ini. Mengingat kondisi saya sedang berbadan dua alias hamil lima bulan.
Untuk menjadi EP AIESEC UGM ada beberapa tahap yang harus saya lalui. Diantaranya : 1. Saya mengisi Formulir dan melengkapi persyaratan administrative ( motivation letter , CV, Pas photo, surat izin dari Orang tua dan membayar fee pendaftaran). 2. FGD ( Forum Group Discussion )... Dalam proses FGD kami para calon EP dibentuk menjadi beberapa grup terdiri dari 6-7 tiap grupnya. Kami diberikan contoh suatu kasus dan mendiskusikannya dengan berbahasa Inggris dalam menyelesaikan kasus tersebut bersamaan waktu yang terbatas. 3. Setelah pengumuman seleksi FGD, calon EP yang lolos masuk ke tahap interview alias wawancara dengan LC ( Local Comittee ). Dengan diajukan beberapa pertanyaan tentang kepribadian, pengalaman, contoh kasus, dan bakat minat kebudayaan. 4. If you can make it through all three stages of the above then you are entitled to be the real EP! Congratulation. But...... jalan masih panjang sob. Berhasil melalui tahap administratif, FGD dan interview ...
Comments
Post a Comment