NICE HOME WORK 3 MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH
Minggu
ini saya mengirim surat cinta untuk suami yang jauh di perantauan.
Surat singkat yang berisi tentang kata hati dan kondisi yang saya sedang
alami bersama suami.
Saya
jujur padanya bahwa saya begitu rindu karena hidup berjauhan dengannya.
Jarak antara jawa dan papua pastilah tidak sedekat solo ke semarang.
Tidak
saya sangka, suami yang bukan tipe orang yang romantis bilang bahwa
setelah membaca suratnya ia terharu. Dia hanya titip pesan untuk saya
selalu bersabar dengan menjalani kehidupan sekarang apa adanya dan tetap
menjaga komunikasi meski lewat media chat atau telepon. Berjauhan ini
hanya untuk sementara katanya.
Allah Maha
Pengatur. Dia Dzat Maha Bijak. Karena Allah tidak pernah salah memilih
pundak untuk memberi amanah pada seseorang. Entah berperan sebagai
suami, istri, dan orang tua disertai dengan segala situasi dan
kondisinya.
Saya yakin bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Dalam Al Quran dijelaskan :
“…Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu. (QS 65:2-3)."
Jadi
sebagai makhluk yang beriman, saya menjalani garis hidup yang memang
sudah ditentukan. Karena pastinya nanti saya belajar banyak hal dari
setiap kejadian. Salah satunya untuk bersabar. Apalagi kini saya sedang
mengandung, sehingga saya harus menjaga lisan dan tindakan untuk calon
anak-anak saya nanti.
Berbicara
tentang anak, setiap anak pastilah memiliki potensi masing-masing.
Mereka berhak menjadi bintang dengan prestasi masing-masing. Pengalaman
menjadi guru di daerah pelosok setahun yang lalu, mengajarkan saya cara
untuk menjadi orang tua.
Pada
hakekatnya ada pola yang berulang yang dilakukan setiap anak, yakni
keinginan belajar dan rasa ingin tahu. Sehingga saat ini saya berusaha
memantaskan diri menjadi guru sekaligus teman bagi anak-anak saya nanti.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Setiap hari haruslah ada
perubahan yang lebih baik. Belajar pun tidak berbatas ruang dan usia.
Saya
dapar hadir di tengah-tengah lingkungan saya saat ini pun nerupakan
cara paling elegan dari Allah memberi saya kesempatan untuk mengubah
pola pikir bahwa melihat suatu masalah tidak hanya dari kacamata satu
pihak namun juga melihat dari berbagai sisi. Yang saya yakini bisa
membuat saya tidak lagi menjadi pribadi yang egois.
Bisa
belajar mengasah potensi dan komunikasi melalui tugas-tugas di Intitut
Ibu Profesional setiap minggunya. Saya menjadi lebih update tentang ilmu
baru, khususnya tentang parenting.
Alhamdulillah.
Comments
Post a Comment