Skip to main content

PERLAHAN TAPI PASTI




Dapat hadir di tengah-tengah masyarakat Sangihe merupakan salah satu anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya. Mengapa? Karena Tuhan memberi kesempatan untuk menikmati setiap momentum yang ada dan merefleksikannya dalam bentuk pelajaran hidup. Ikut serta mendidik para generasi pembaharu bangsa. Menjadi Pengajar Muda benar-benar memberikan pengalaman nyata dalam proses belajar kepemimpinan.

Bagi saya pribadi, mendidik anak-anak dan masyarakat itu bukan perkara mudah. Karena setiap ucapan dan tindakan yang saya tujukan kepada mereka itu menjadi cermin untuk diri saya sendiri. Apakah sekiranya saya sudah pantas berpredikat sebagai seorang pendidik? Apakah saya bisa dikatakan sebagai role model bagi mereka? Entahlah, dengan mengucap Bismillah mau tidak mau saya memang harus berusaha jadi guru yang memang bisa digugu (dipercaya), dan ditiru.

Diawal masa tugas Pengajar Muda angkatan X Kabupaten Sangihe, saya dan teman-teman disini sempat mengalami kendala komunikasi dan koordinasi. Namun hal itu dapat kami atasi karena kami sudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Mengenal suku, budaya, bahasa, geografis dan cuaca yang ada. Belajar ‘menerima’ teman-teman sepenempatan sebagai keluarga layaknya keluarga biologis. Mencoba menyelaraskan logika dan perasaan saat berhadapan dengan tantangan sosial.

Selain mengajar, pengajar muda juga bertugas sebagai penghubung antaraktor yakni: siswa, guru, kepala sekolah dan pemangku kepentingan lain. Ibarat melakukan sebuah petualangan bertema laut, saya mendayung perahu bersama mereka menuju mercusuar program keberlanjutan. Meskipun belum seberapa misi yang berhasil dicapai, kami tetap berjuang. Karena harapan serta keyakinan itu tumbuh mengakar dalam benak kami.

Perlahan tapi pasti, satu per satu program keberlanjutan yang telah disepakati oleh Pengajar Muda X Kabupaten Sangihe bersama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah dan akan dilaksanakan. Program yang dijalankan telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Sangihe.

Mulai dari Forum Keberlanjutan, Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) yang terdiri dari empat wahana, yakni : Ruang Berbagi Ilmu, IM Broadcasting, Ruang Belajar dan Gerakan Mengajar. Selanjutnya lomba Olimpiade Sains Kuark (OSK), Festival Anak Sangihe (FAS) dan “Mari Jo Kuliah!” (baca: dikemas semacam Kelas Inspirasi Indonesia Mengajar).
Semua program yang ada semata-mata demi memajukan dunia pendidikan di Sangihe. Terlaksananya program tidak akan berarti tanpa adanya peran besar Pemerintah Kabupaten, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Relawan Pendidikan Sangihe, Komunitas Tahuna Photografer Club (TPC), Bapak/Ibu kepala sekolah dan guru se-kabupaten Sangihe, anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan semua pihak yang terpanggil hatinya untuk memberi diri.

Comments

Popular posts from this blog

#18 Exchange with AIESEC (part 2)

Untuk menjadi EP AIESEC UGM ada beberapa tahap yang harus saya lalui. Diantaranya : 1. Saya mengisi Formulir dan melengkapi persyaratan administrative  ( motivation letter , CV, Pas photo, surat izin dari Orang tua dan membayar fee pendaftaran). 2. FGD ( Forum Group Discussion )... Dalam proses FGD kami para calon EP dibentuk menjadi beberapa grup terdiri dari 6-7 tiap grupnya. Kami diberikan contoh suatu kasus dan mendiskusikannya dengan berbahasa Inggris dalam menyelesaikan kasus tersebut bersamaan waktu yang terbatas. 3. Setelah pengumuman seleksi FGD, calon EP yang lolos masuk ke tahap interview alias wawancara dengan LC ( Local Comittee ). Dengan diajukan beberapa pertanyaan tentang kepribadian, pengalaman, contoh kasus, dan bakat minat kebudayaan. 4. If you can make it through all three stages of the above then you are entitled to be the real EP! Congratulation. But...... jalan masih panjang sob. Berhasil melalui tahap administratif, FGD dan interview ...

#38 UII Golden (Global Student)

“Tomorrow, it might be your story” UII Golden  atau UII Global Student merupakan sebuah komunitas yang memberi peluang bagi para mahasiswa UII untuk mendapatkan pengalaman global sekaligus merasakan atmosfir akademis pergaulan mahasiswa internasional. Komunitas ini dirintis oleh International Program (IP) UII, lewat IP Promo Team, salah satu Divisi International Student’s Office. Komunitas ini mengajak para mahasiswa tersebut untuk berbagi pengalaman dan mendorong mahasiswa UII lainnya agar mengikuti langkah teman-teman yang sudah terlebih dahulu mempunyai pengalaman global.  Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh anggota komunitas ini. Khususnya ilmu dan berbagi pengalaman belajar di luar negeri.  We embrace you to create your own experiences overseas.  # GOGLOBAL Kunjungi website  uiigolden.org  dan follow twitternya  www.twitter.com/uii_golden  

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...