Skip to main content

PAHLAWAN PERBATASAN




Setahun kedepan saya menggantikan Hadian (Pengajar Muda VIII) menjadi bagian dari masyarakat Enggohe. Masyarakat yang nantinya akan menjadi kumpulan cerita tersendiri dibuku perjalanan hidup saya. Dan serpihan cerita itu dimulai hari Senin, 22 Juni 2015 bertepatan dengan acara wisuda siswa-siswi SD GMIST Sion Enggohe, Pulau Bukide.
Sejak hadirnya pengajar muda Indonesia Mengajar di Enggohe. Sudah menjadi kebiasaan pengajar muda angkatan sebelumnya dengan pengajar muda yang melanjutkan tugas mengajar untuk saling memberi sambutan mengenai kesan, pesan, harapan dan pengalaman selama setahun mengajar dihadapan para tamu undangan. Berikut kutipan sambutan dari saya menggunakan Bahasa Sangir (bahasa daerah Kepulauan Sangihe) :

“Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Arengku Mustika (Pengajar Muda X),
Ia bou Salatiga – Jawa Tengah.
Ia menintiro su enggohe seng tahung ini
mendorong turung Bapak/Ibu,
...................................... (hening)
 
Hmm.. Maaf Bapak/Ibu, saya lupa kata-katanya.
Saya buka catatan dulu ya? Hehehe” ,
ucap saya yang disertai tawa dan tepuk tangan tamu undangan.
Kemudian saya melanjutkan sambutan saya,
 
“Oh ya.. Koa kerebi Bapak Hadian (Pengajar Muda VIII)
Kasse bue.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Ia mapulu menintiro sembadu lagu, botonge?”
 
Artinya :
“Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Nama saya Mustika (Pengajar Muda X),
Saya berasal dari Salatiga, Jawa Tengah.
Saya akan mengajar di Enggohe tahun ini
Saya mohon bantuan dari Bapak/Ibu,
sama seperti Bapak Hadian (Pengajar Muda VIII)
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Saya ingin menyanyikan satu lagu, boleh?”

Setelah acara tersebut, sambutan saya tutup dengan menyanyikan lagu yang berjudul, Sangihe i Kendage yang berarti Sekali layar berkembang, pantang mundur. Kalimat singkat yang penuh makna. Kalimat pengingat dan juga sebagai penyemangat bagi saya, bahwa kini saya telah menjadi pengajar muda di Enggohe dan saya harus ikut menyelesaikan janji kemerdekaan. Sekecil apapun usaha saya untuk negeri ini, semoga tetap bisa membawa manfaat nantinya. Paling tidak untuk menyemangati anak-anak didik saya di Enggohe untuk terus belajar dan berani mengejar mimpi.

Saya bersyukur bahwa saya tidak sendiri disini. Ada banyak kumpulan orang baik yang mau mendedikasikan diri untuk kemajuan bangsa Indonesia di masing-masing bidang ilmu. Selama bertahun-tahun mereka berjuang menjadi “abdi negara” sebagai guru, dosen, orang pemerintahan, pengusaha, relawan pendidikan dan masyarakat umum. Alhamdulillah banyak pelajaran hidup yang saya dapatkan setiap harinya.

Sungguh senang rasanya bisa mendengar dan mengambil hikmah dari beberapa kisah hidup inspiratif yang mereka ceritakan. Bagaimana orang-orang hebat ini bisa menjadi magnet untuk menciptakan ruang interaksi positif bagi masyarakat Sangihe. Bukan karena mereka mampu, tapi karena mereka mau berbagi manfaat di daerah perbatasan Indonesia. Dan tanpa kita sadari, mereka inilah pahlawan yang sering terlupakan. 

Comments

Popular posts from this blog

#38 UII Golden (Global Student)

“Tomorrow, it might be your story” UII Golden  atau UII Global Student merupakan sebuah komunitas yang memberi peluang bagi para mahasiswa UII untuk mendapatkan pengalaman global sekaligus merasakan atmosfir akademis pergaulan mahasiswa internasional. Komunitas ini dirintis oleh International Program (IP) UII, lewat IP Promo Team, salah satu Divisi International Student’s Office. Komunitas ini mengajak para mahasiswa tersebut untuk berbagi pengalaman dan mendorong mahasiswa UII lainnya agar mengikuti langkah teman-teman yang sudah terlebih dahulu mempunyai pengalaman global.  Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh anggota komunitas ini. Khususnya ilmu dan berbagi pengalaman belajar di luar negeri.  We embrace you to create your own experiences overseas.  # GOGLOBAL Kunjungi website  uiigolden.org  dan follow twitternya  www.twitter.com/uii_golden  

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#18 Exchange with AIESEC (part 2)

Untuk menjadi EP AIESEC UGM ada beberapa tahap yang harus saya lalui. Diantaranya : 1. Saya mengisi Formulir dan melengkapi persyaratan administrative  ( motivation letter , CV, Pas photo, surat izin dari Orang tua dan membayar fee pendaftaran). 2. FGD ( Forum Group Discussion )... Dalam proses FGD kami para calon EP dibentuk menjadi beberapa grup terdiri dari 6-7 tiap grupnya. Kami diberikan contoh suatu kasus dan mendiskusikannya dengan berbahasa Inggris dalam menyelesaikan kasus tersebut bersamaan waktu yang terbatas. 3. Setelah pengumuman seleksi FGD, calon EP yang lolos masuk ke tahap interview alias wawancara dengan LC ( Local Comittee ). Dengan diajukan beberapa pertanyaan tentang kepribadian, pengalaman, contoh kasus, dan bakat minat kebudayaan. 4. If you can make it through all three stages of the above then you are entitled to be the real EP! Congratulation. But...... jalan masih panjang sob. Berhasil melalui tahap administratif, FGD dan interview ...