Skip to main content

SI BUNGSU TAK CENGENG LAGI





Surat untuk Ayah...

Ibarat benih yang ditanam, benih yang dipupuk dan disiram berubah menjadi tunas yang akan tumbuh besar dan kuat. Sama seperti Ayah yang mengajari anaknya banyak hal,berharap anaknya tumbuh dewasa dan matang.

Ayah, ananda memang anak bungsu. Anak yang akan selalu dianggap kecil sampai kapanpun di keluarga ini. Tapi perkenankan ananda, untuk membuktikan pada Ayah bahwa ananda telah berproses untuk tumbuh. Tumbuh menjadi anak yang kuat. Kuat menghadapi dunia dan komentar-komentar orang di sekitar. Dimana ada beberapa dari mereka meragukan kekuatan ananda.

Ayah, ananda mohon jangan pernah menyerah dan terpengaruh kata orang tentang ananda. Mereka yang bilang bahwa ananda hanya membuang-buang waktu mengejar mimpi menjadi Pengajar Muda di Indonesia Mengajar. Tidak ayah! Tidak sama sekali. Ananda yakin dengan keputusan ini. Justru jika ananda tidak mengambil kesempatan ini, ananda sama saja membuang sia-sia kerja keras ananda dan ayah selama ini. Kerja keras ananda belajar di bangku kuliah, kerja keras ayah untuk mencukupi kebutuhan ananda. Sekarang saatnya ananda membalas budi jerih payah ayah. Ijinkan ananda memanfaatkan ilmu dari ayah untuk anak-anak di negeri ini. Agar benih amal dan ilmu yang ayah tanam selama ini menjadi amalan yang tidak terputus sampai kapanpun.

Ayah, ananda mohon maaf jika ananda terlalu sibuk dengan cita-cita ananda. Tapi andai Engkau tahu, cita-cita terbesar ananda adalah selalu menjunjung tinggi martabat ayah dan Almarhum Mama. Seperti kata pepatah Jawa yang ayah ajarkan pada ananda, dimana anak bertugas untuk “Mikul Dhuwur, Mendhem Jero”(memikul tinggi, mengubur dalam) nama baik keluarga. Semoga ayah meridhoi langkah-langkah ananda untuk mewujudkan mimpi itu.

Ayah, jaga kesehatan ya! Kurang lebih setahun mendatang ananda tidak serumah dengan ayah lagi. Sehingga ananda tidak dapat memantau langsung kesehatan ayah. Ananda akan berusaha untuk terus berkirim kabar dengan ayah. Memastikan bahwa ayah dalam keadaan sehat dan baik-baik saja, tanpa kurang suatu apapun. Ayah harus selalu sehat! Ananda masih membutuhkan ayah. Karena hanya ayah orang tua kandung ananda satu-satunya yang ananda punya sekarang ini. Ananda ingin melihat senyum bahagia ayah saat menjadi wali di pernikahan ananda nanti. Senyum bahagia ayah menjadi seorang kakek dan buyut.

Anak bungsumu yang tidak akan cengeng lagi,

Mustika Amalia Wardaty


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

#38 UII Golden (Global Student)

“Tomorrow, it might be your story” UII Golden  atau UII Global Student merupakan sebuah komunitas yang memberi peluang bagi para mahasiswa UII untuk mendapatkan pengalaman global sekaligus merasakan atmosfir akademis pergaulan mahasiswa internasional. Komunitas ini dirintis oleh International Program (IP) UII, lewat IP Promo Team, salah satu Divisi International Student’s Office. Komunitas ini mengajak para mahasiswa tersebut untuk berbagi pengalaman dan mendorong mahasiswa UII lainnya agar mengikuti langkah teman-teman yang sudah terlebih dahulu mempunyai pengalaman global.  Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh anggota komunitas ini. Khususnya ilmu dan berbagi pengalaman belajar di luar negeri.  We embrace you to create your own experiences overseas.  # GOGLOBAL Kunjungi website  uiigolden.org  dan follow twitternya  www.twitter.com/uii_golden  

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#18 Exchange with AIESEC (part 2)

Untuk menjadi EP AIESEC UGM ada beberapa tahap yang harus saya lalui. Diantaranya : 1. Saya mengisi Formulir dan melengkapi persyaratan administrative  ( motivation letter , CV, Pas photo, surat izin dari Orang tua dan membayar fee pendaftaran). 2. FGD ( Forum Group Discussion )... Dalam proses FGD kami para calon EP dibentuk menjadi beberapa grup terdiri dari 6-7 tiap grupnya. Kami diberikan contoh suatu kasus dan mendiskusikannya dengan berbahasa Inggris dalam menyelesaikan kasus tersebut bersamaan waktu yang terbatas. 3. Setelah pengumuman seleksi FGD, calon EP yang lolos masuk ke tahap interview alias wawancara dengan LC ( Local Comittee ). Dengan diajukan beberapa pertanyaan tentang kepribadian, pengalaman, contoh kasus, dan bakat minat kebudayaan. 4. If you can make it through all three stages of the above then you are entitled to be the real EP! Congratulation. But...... jalan masih panjang sob. Berhasil melalui tahap administratif, FGD dan interview ...