Skip to main content

#39 Calon Pengajar Muda X Indonesia Mengajar



Menjelang tahun baru 2015, berita membahagiakan telah mengobati rasa galau saya saat menjadi Jobseeker. Bersamaan menunggu waktu sholat Maghrib, saya mendapat email dari Indonesia Mengajar bahwa saya lolos tahap I (administrasi dan essay secara online). 
Hal ini membuat saya maju ke tahap II, yakni DIRECT ASSESMENT. 






Sore itu, awan mendung menyelimuti kota Jogja pada tanggal 22 Januari 2015. Beberapa waktu kemudian hujan cukup deras membuat saya dan Mbak Irien (kakak saya) basah kuyup karena mantol  yang kami pakai untuk menutupi tas kami yang berisi laptop dan kertas-kertas penting. Berangkat dari Solo pukul 14.00 wib dan tiba di Jogja 15.30 wib.

Ditengah perjalanan kami untuk membeli hamster di Pasar Tanaman Hias dan Satwa Jogja (untuk alat simulasi mengajar), ban belakang motor kami bocor. Kami menuntun sepeda motor mencari tukang tambal ban terlebih dahulu sebelum ke pasar hewan.
Dengan semangat berjuang untuk esok hari, hawa dingin yang menusuk tidak sedikitpun membuat kami berhenti agar cepat sampai tujuan. Setelah kami membeli sepasang hamster beserta kandangnya, kami menumpang di rumah sahabat. Sahabat yang bernama Ifta. Kami izin untuk menginap semalam.

Saya sudah meminta izin untuk menginap di rumah Ifta sekitar seminggu sebelumnya. Lalu kami bertemu dengan Abah dan Bunda (kedua orang tua Ifta). Setelah membersihkan diri, kami ditawari berbuka puasa oleh Bunda. Setelah mengobrol sebentar, kami pun beristirahat agar tidak bangun kesiangan karena esok saya akan melalui hari yang begitu produktif seharian. 

Alarm berbunyi pukul 02.30 wib, saya bangun untuk sholat tahajud sampai menunggu waktu subuh. Setelah sholat subuh, hari itu tanggal 23 Januari 2015 saya bersiap diri untuk berangkat ke Gedung K, Fakultas Psikologi UGM untuk mengikut Direct Asssesment(DA) Indonesia Mengajar angkatan X






Saya berangkat pukul 06.00 wib ditemani oleh Mbak Irien.  Sesampai di tempat ujian, saya kemudian daftar ulang dengan menyerahkan berkas yang berisi fotocopy Ijazah, transkrip nilai, KTP dan foto berwarna ukuran 3R. 

Kegiatan DA dimulai pukul 08.00 wib, kegiatan pertama yang saya lalui adalah Tes PAPI, seperti tes tentang konsistensi dan kepribadian selama 15 menit, setelah itu kami berpindah ruang sesuai dengan kelompok masing-masing untuk Self Presentation. Saya bersama satu kelompok yang beranggotakan 6 orang. Mereka adalah Kinan (UGM), Mando (UGM), Andre (UGM), Dien (Undip), Winto (UGM), Zihni (UNDIP) dan saya sendiri dari UII. 

 Foto dari kiri ke kanan : Mando (UGM), Andre (UGM), Kinan (UGM), Mustika (UII), Dien (UNDIP), Winto (UGM) dan Zihni (UNDIP).

 Kelompok DA Jogja hari kedua (Jumat, 23 Januari 2015)

Selesai self presentation, lanjut pada kegiatan Forum Group Discussion (FGD). Dengan tema yang tidak jauh dari masalah pendidikan, kami harus mengurutkan poin-poin yang harus di prioritaskan menurut pendapat kami masing-masing. Dengan argumen masing-masing, kami berdiskusi cukup kooperatif karena beberapa dari kami memiliki pendapat yang sama. 

Setelah FGD, kami berpindah ruang untuk Simulasi Mengajar. Dimana bagi sebagian peserta merupakan tes yang cukup menuntut rasa percaya diri yang tinggi agar dapat membayangkan situasi yang sebenarnya jika kami terpilih menjadi Pengajar Muda nantinya. Hamster yang saya beli kemarin adalah alat ajar saya dalam simulasi mengajar. Saya mendapatkan tema “Peduli terhadap Makhluk Hidup: Menganalisa bentuk luar tumbuhan dan hewan beserta fungsinya”.  Sebelum melanjutkan tes berikutnya, kami di beri waktu untuk Ishoma (Istirahat, Sholat & Makan) pukul 12.00 sampai 13.00 wib.

Kegiatan selanjutnya adalah Psikotest gambar dan Problem Solver Test. Tes ini berlangsung sekitar satu jam lebih. Kemudian tes terakhir yang kami lalui adalah Interview dengan para Assesor. Saya selesai menjalani serangkaian tes tersebut pukul 16.30 wib. 

Saya mendapatkan banyak pengetahuan dan cerita seru yang postif dari teman-teman calon Pengajar Muda angkatan X ini. Mereka begitu luar biasa dengan prestasi dan pengalaman masing-masing. 

Prestasi yang mereka miliki mungkin merupakan cita-cita yang sangat diidamkan bagi sebagian pemuda lain di negeri ini. Di antara teman-teman DA ini ada yang pernah mendapatkan beasiswa Eramus Mundus di Polandia selama satu semester. Ada yang megikuti UKM Marching Band selama  4 tahun. Ada yang mendapatkan beasiswa S2 fast track. Kemudian ada yang aktif dibidang penelitian serta lulus dengan predikat cumlaude dan masih banyak prestasi lainnya. MEMBANGGAKAN!

Saya merasa sangat beruntung mendapat kesempatan dapat lolos tahap II untuk menjadi Calon Pengajar Muda angkatan X. Dari 10.554 pendaftar kemudian tersaring 294 orang yang dapat mengikuti DA Indonesia Mengajar. Kemudian bagi yang lolos DA IM akan mengikuti Medical Checkup pada bulan Maret 2015. Semoga saya dapat mewujudkan mimpi untuk mengajar dan memotivasi  anak-anak di pelosok negeri ini. Amin 


 

Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...