Skip to main content

#24 Intropeksi Diri menghadapi Ujian

Pada kesempatan ini saya mengambil contoh ujian komprehensif (baca: kompre) sebagai salah satu ujian hidup, tetapi bisa saja ini terjadi pada ujian-ujian hidup yang lain.



Allah SWT itu adalah Dzat Maha Tinggi, Maha Super dan Maha Segala-galanya.
Tidak ada satu-pun yang dapat menentang kekuasaannya.
Duduk sendirian dan merenungi perbuatan yang sekiranya salah dimasa lalu membuat saya berpikir bahwa ternyata saya jadi manusia ini nggak pernah luput dari dosa. Entah itu dosa yang disengaja ataupun tidak.

Saya belajar mengambil hikmah atas semua hal yang terjadi dalam kehidupan saya, mulai dari yang kecil-kecil, sampai yang menguras tenaga dan pikiran untuk dapat memasukkan nilai-nilai yang ada ke dalam logika. 

Saya yakin bahwa semua yang terjadi itu bukan tanpa alasan. Semua menjadi bahan untuk mawas diri dan berkaca dalam menjalani hidup di masa yang akan datang.
Setiap manusia itu punya pikiran, perasaan, sifat dan sikap yang berbeda. Semua kembali kepada bagaimana kita menyikapi suatu hal/permasalahan yang sedang kita alami.

Contoh kasus adalah:  Beberapa waktu yang lalu... (22 November 2013, pukul 10.30 wib).
Untuk pertama kalinya saya menemani seorang sahabat yang sedang menempuh ujian komprehensif (baca: kompre) di kampus FE UII. 
Saya memang datang terlambat, tidak pada saat-saat awal si sahabat ini sedang ujian di dalam ruangan dosen penguji.
Saya datang ketika teman-teman yang ujian sedang menunggu hasilnya.
Rasa deg-deg'an juga saya alami, karena senin (25 November 2013) gantian saya yang ujian. Wow! it's like your heart beats so quickly. 
Akhirnya beberapa teman sudah mendapatkan hasilnya, ada yang lulus dan ada yang tidak.
Kebetulan si sahabat lulus dengan nilai A. Cool!

Sahabat saya ini namanya Ifta, dia memang terkenal ulet, rajin, tekun dan fokus terhadap apa yang sedang dia hadapi. Seperti persiapan ujian kompre, jauh-jauh hari dia sudah NYICIL belajar dengan membuat ringkasan catatan materi-materi dari buku-buku dan bahan ujian kompre. Ifta ini seperti peribahasa sedia payung sebelum hujan. 

Ada juga teman, sebut saja "Joko". Joko ini ternyata sudah 2x ujian kompre dan belum lulus juga, usut punya usut ada beberapa teman yang memberi tahu saya bahwa Joko ini pas lagi belajar kompre sama-sama dia banyak bercandanya daripada seriusnya.
Selain itu Joko ini memang anaknya humoris dan cenderung menyepelekan hal-hal yang dianggap penting bagi sebagian orang. Contohnya ya itu tadi, "BELAJAR KOMPRE!!!".

Dari obrolan ngalur ngidul ini, maksud dari tulisan ini adalah.....
Allah SWT sudah mengatur semua yang terjadi pada hamba-Nya.
Hasil yang diberikan untuk setiap individu dalam ujian kompre dan ujian hidup yang lain itu merupakan hasil yang terbaik yang sesuai dengan usaha masing-masing *(terlepas dari kata bejo atau keberuntungan)*

Seperti yang tertulis dalam Al Qur'an [Al Baqarah:117]
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.” (Yakuulu lahuu kun fayakuun)



"Semua bergantung pada do'a, usaha, tawakal, keyakinan setiap makhluk"

Maka dari itu, saya belajar mengambil hikmah dari cerita diatas bahwa Allah SWT itu Tidak pernah Tidur. Tuhan kita akan memberikan yang terbaik untuk kita, apapun hasilnya. Kalau menurut saya, masalah hasil itu sudah HAK mutlak Allah! Kita sebagai makhluk yang berakal diberi kesempatan untuk belajar, berusaha dan berproses untuk mencapai hasil yang terbaik. Kalo kita sudah niat baik, prosesnya baik, ya insha Allah hasilnya juga baik. Begitupun sebaliknya. 

 

Wallahu'alam Bisshowaf

Comments

Popular posts from this blog

#38 UII Golden (Global Student)

“Tomorrow, it might be your story” UII Golden  atau UII Global Student merupakan sebuah komunitas yang memberi peluang bagi para mahasiswa UII untuk mendapatkan pengalaman global sekaligus merasakan atmosfir akademis pergaulan mahasiswa internasional. Komunitas ini dirintis oleh International Program (IP) UII, lewat IP Promo Team, salah satu Divisi International Student’s Office. Komunitas ini mengajak para mahasiswa tersebut untuk berbagi pengalaman dan mendorong mahasiswa UII lainnya agar mengikuti langkah teman-teman yang sudah terlebih dahulu mempunyai pengalaman global.  Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh anggota komunitas ini. Khususnya ilmu dan berbagi pengalaman belajar di luar negeri.  We embrace you to create your own experiences overseas.  # GOGLOBAL Kunjungi website  uiigolden.org  dan follow twitternya  www.twitter.com/uii_golden  

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#18 Exchange with AIESEC (part 2)

Untuk menjadi EP AIESEC UGM ada beberapa tahap yang harus saya lalui. Diantaranya : 1. Saya mengisi Formulir dan melengkapi persyaratan administrative  ( motivation letter , CV, Pas photo, surat izin dari Orang tua dan membayar fee pendaftaran). 2. FGD ( Forum Group Discussion )... Dalam proses FGD kami para calon EP dibentuk menjadi beberapa grup terdiri dari 6-7 tiap grupnya. Kami diberikan contoh suatu kasus dan mendiskusikannya dengan berbahasa Inggris dalam menyelesaikan kasus tersebut bersamaan waktu yang terbatas. 3. Setelah pengumuman seleksi FGD, calon EP yang lolos masuk ke tahap interview alias wawancara dengan LC ( Local Comittee ). Dengan diajukan beberapa pertanyaan tentang kepribadian, pengalaman, contoh kasus, dan bakat minat kebudayaan. 4. If you can make it through all three stages of the above then you are entitled to be the real EP! Congratulation. But...... jalan masih panjang sob. Berhasil melalui tahap administratif, FGD dan interview ...