Skip to main content

#21 Taiwan touch my Heart (part 1)

Hello everyone! My name is Mustika Amalia Wardaty. You can call me Tika. I was an EP (Exchange Participant) of AIESEC UGM Indonesia. Last summer 2013 I joined Dream Beyond Language – Love of Life Project in AIESEC NSYSU Taiwan. And this is my story.

First time I arrived in Taiwan, I had the opportunity to visit the Taipei 101 building which becomes the icon of this country. After staying one night in Taipei I went to Kaohsiung city to met with LC of AIESEC NSYSU and they drove me to school where I would teaching English for six weeks. 



During in Taiwan I lived with a Host Family. There I regarded as own child, this family was very friendly and nice. I can felt the difference in my life with a sense of mutual respect and learning to appreciate other cultures. Taiwan, especially in I had a lot of experience which I never got before. I found new family!


This project is assist teaching English in Niaosung Elementary School. Beside teaching languages, I also introduced Indonesian culture, it is about traditional dance, traditional song, traditional games, special cuisine, handicraft, etc. 


At this school I got to celebrate three national event in Taiwan’s calendar. Such as: The Moon Festival, Teacher’s Day, and Independence Day of Taiwan. In the celebration of the moon festival, I had the opportunity to interact directly with students and shared about this event. There are three things always marked to celebrate by people. Which were eating moon cake, the fruit of pomelo and barbeques with family, relatives, friends or the people around us. 

Then on September 28, 2013 is Teacher’s Day. On this occasion I had performance the traditional dance from West Java in front of all. The third event is the Taiwan independence day dated October 10, 2013. They are celebrate with singing the national anthem and telling story by some students in English class. Everyone in the school is celebrating it with such enthusiastic and happiness. 



Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...