Skip to main content

I CALL HIM, CIPA

Three years more of us together, a lot of things and events that we have gone through together. Still fresh in my memory when you first meet, July 27, 2010 are you going to my house for the first time. One thing I never forget is your eyes that gaze so sharp. I got no power looked at the light your face so real on my eyes. Then we went together to eat a pem-pek in front of the Church of mickey Salatiga. The next day the two of us the way to gedong Songo on July 28, 2010 and that's where the beginning our love story.



If you know, I try to be a better person and give the best for you. I always support your activities. I never forbade you to develop your potential. I tried sincere, though I also feel less attention from you and quite difficult for us to meet. But I'm only human, and I'm a woman in need of attention from you. Because you are the only person I loved and had in the city of Yogyakarta. The place where we learn and determine the future direction of each of us. I'm proud to top up the good work, your dream is now a reality. Hopefully you will always give benefits to your environment. 

Honestly, I was waiting for a glimmer of hope to knit back our story until it was time my father bear witness to our wedding (^.^)// Bismillah!




Comments

Popular posts from this blog

#116 Bunga Literasi Day 04 Bunda Sayang IIP

Di hari ke empat ini saya telah menyelesaikan membaca dua buku, alhamdulillah. Biasanya saya termasuk orang yang moody saat membaca buku. Satu buku bisa seminggu, sebulan untuk selesai membacanya. Namun, game level 5 ini membuat saya menjadi begitu semangat menambah literasi bacaan.  Dari saat jaman kuliah sebenarnya saya menyadari akan manfaat dari membaca. Entah itu membaca buku, artikel, koran, majalah bahkan "membaca situasi". Dengan sering membaca membuat diri saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Membuat saya menyadari, ternyata masih banyaaaaak hal yang perlu saya gali untuk intropeksi diri. Karena dengan memahami hal baru, menyadarkan saya bahwa masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki. Seperti halnya impact setelah membaca buku Happy Little Soul. Untuk menjadi orang yang sabar layaknya ibu Retno Hening ketika mengasuh dan mendidik Kirana memang perlu usaha yang keras dan kemauan yang bulat. Dukungan dari keluarga sekitar jug...

PROFIL PM X MASA PELATIHAN

Mustika Amalia Wardaty Mustika adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Lahir di Kabupaten Semarang, 7 Agustus 1991. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Di semester satu dan dua, Ia masih belum tertarik bergabung dengan organisasi yang ada di kampus. Karena Ia ingin fokus belajar di bidang akademik terlebih dahulu. Hasil dari proses belajarnya membuatnya meraih IPK 4.  Kemudian suatu hari Ia berdiskusi dengan seorang teman, Ia merasa bosan hanya dengan kuliah-pulang-kuliah-pulang. Mustika ingin mempunyai kegiatan kemahasiswaan, lalu Ia ditawari untuk menjadi Staf Divisi Kajian dan Riset Lembaga Eksekutif Mahasiswa FE UII tahun 2011. Setelah menjadi fungsionaris LEM FE UII, Mustika terpilih menjadi Mahasiswa Teladan Bridging Program FE UII tahun 2011. Bridging Program adalah Program Pembangunan Karakter di UII yang menjembatani masa transisi dari siswa SMA ke Mahasiswa di perguruan tinggi.  Seme...

#32 Perempuan itu harus serba bisa…..

Belajar merupakan tahapan yang membuat manusia dapat mengetahui suatu hal yang sebelumya tidak diketahui. Tapi pengalaman hidup masing-masing orang pastilah berbeda-beda. Contoh: Bisa saja seorang anak usia 5 tahun sudah mahir membaca dan menulis, sedangkan orang tua yang berusia 70 tahun tidak dapat membaca dan menulis.  Banyak hal yang menyebabkannya, bisa dari pribadi, lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Dan ternyata semua ilmu dan pengetahuan dapat kita peroleh dari siapapun. Termasuk kedua orang tua kita.  Saya lahir dari keluarga muslim. Saya belajar tentang Agama Islam. Kepercayaan bisa saja diturunkan tetapi bisa juga karena keyakinan dalam diri kita. Peran kedua orang tua mungkin dapat dikatakan sangat berpengaruh untuk hal ini.  Dulu ketika Almarhumah Mama masih hidup, beliau mengajari saya untuk membaca Al Qur’an, mengajak saya di acara-acara pengajian di sekitar rumah, selain itu Mama juga mengajari saya ilmu tentang ke...